Banyak diantara kita yang masih menganggap bahwa Kedokteran Hewan merupakan rumpun ilmu peternakan atau pertanian. Padahal, kedokteran hewan adalah rumpun ilmu kesehatan.
Maklum, tugas pekerjaan yang sering bekerja di Sektor Peternakan (khususnya Aparatur Sipil Negara di instansi daerah) membuat masyarakat mengenal dokter hewan sangat identik dengan dunia peternakan pertanian.
Sementara itu, sosok dokter hewan yang bekerja diluar sektor peternakan, seperti di sektor kesehatan masyarakat, jarang diekspos. Terbukti, "generasi tua" hingga kini juga masih menganggap dokter hewan sebagai bagian dari dunia peternakan pertanian.
Butuh Waktu Pemahaman Masyarakat
Tampaknya, pemahaman dan sosialisasi Kedokteran hewan termasuk dalam rumpun ilmu kesehatan masih butuh waktu. Meski tahun ini rekruitmen CPNS kedokteran hewan banyak disektor kesehatan, namun instansi pembina Medik Veteriner (salah satu nama jabatan fungsional dokter hewan) adalah Kementerian Pertanian, maka secara otomatis pembinaan teknis jabatan fungsional masih tetap berada di ranah pertanian.
Namun, secara umum, terdapat lima alasan penting mengapa pendidikan kedokteran hewan merupakan rumpun ilmu kesehatan.
Pertama, Melaksanakan Permen Ristekdikti No. 15 Tahun 2017 tentang Penamaan Program Studi Pada Perguruan Tinggi. Permen ini merupakan Permen pertama diera reformasi, yang menyatakan bahwa ilmu kedokteran hewan merupakan rumpun ilmu kesehatan.
Meski demikian, Permen ini dicabut melalui Permendikbudriset No. 32 Tahun 2021 tentang Penamaan Program Studi pada Perguruan tinggi. Namun, tidak merubah aturan bahwa ilmu kedokteran hewan merupakan rumpun ilmu kesehatan.
Kedua, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat. Banyak penyakit hewan dapat menular ke manusia (zoonosis). Dengan merawat dan mencegah penyakit pada hewan, kedokteran hewan membantu melindungi kesehatan manusia. Contohnya adalah rabies dan Avian influenza (flu burung) yang dapat menyebar dari hewan ke manusia.
Ketiga, Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi. Hewan memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai peliharaan, ternak, maupun hewan liar. Kesehatan hewan yang baik berkontribusi pada ketahanan pangan, produktivitas ekonomi, dan stabilitas ekosistem.
Keempat, Penelitian dan Pengembangan. Kedokteran hewan juga berkontribusi pada penelitian medis dan pengembangan terapi yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran manusia. Beberapa penelitian tentang penyakit dan pengobatan di hewan dapat memberi wawasan yang berguna untuk pengobatan manusia.