Presiden Joko Widodo bersama menteri terkait terus menggesa peningkatan investasi di Indonesia. Terbaru, guna mengundang para investor untuk menanamkan investasinya di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), pemerintah melakukan kunjungan kerja ke Singapura pada Kamis, (16/03/2023).
Mengutip dari Kemlu.go.id, beberapa kerja sama kedua negara telah disepakati. Hal ini tertuang dalam 7 Nota Kesepahaman kerja sama antara Pemerintah Singapura dan Indonesia dalam bidang energi, kesehatan dan digital.
Selain itu, terdapat 9 MoU Business-to-Business antara kedua negara mengenai health care dan digital, serta 20 Letter of Intent minat Swasta Singapura berinvestasi di IKN Nusantara.
Namun, seiring dengan meningkatnya pengetahuan, rasa empati dan kesejahteraan masyarakat, serta hubungan antara manusia dan hewan yang semakin intens, bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjadikan hewan kesayangan sebagai bagian dari keluarga. Maka dalam membangun sebuah wilayah atau perkotaan yang baru, ekosistem antara masyarakat, hewan dan lingkungan perlu dilakukan dengan seimbang. Oleh karena itu, sudah selayaknya jika investasi untuk membangun rumah sakit hewan di IKN Nusantara, juga perlu untuk diusulkan.
Usulan pembangunan Rumah Sakit Hewan di IKN juga selaras dengan semangat pembangunan IKN yang lebih mengedepankan kebermanfaatan untuk semua. Tidak terbatas hanya untuk manusia semata.
Apalagi, Presiden Jokowi juga pernah menyampaikan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) akan menjadi representasi bangsa yang unggul dan akan menjadi contoh bagi perkembangan kota-kota lain di Indonesia.
Membangun Rumah Sakit Hewan (RSH) yang representatif di IKN juga merupakan hal yang positif bagi Masyarakat. Khususnya bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang kelak akan di tempatkan di IKN. Paling tidak, mereka tidak perlu khawatir ketika hewan kesayangannya sakit, karena telah ada tempat layanan kesehatan hewan (Rumah sakit hewan) yang representatif.
Hal ini juga selaras dengan hasil riset yang dikutip dari Good Stats (Ragam Statistik Hewan Peliharaan di Indonesia) Hewan peliharaan saat ini menjadi entitas yang dianggap penting oleh beberapa orang. Bahkan tak jarang hewan peliharaan diperlakukan selayaknya manusia.
Kemudian, Rakuten Insight Center sebuah perusahaan survey asal Amerika Serikat, juga pernah melakukan jajak pendapat di Indonesia terkait kepemilikan hewan peliharaan. Dari 10.442 responden, tercatat 67 persennya memiliki hewan peliharaan. Sementara, 23 persennya tidak dan 10 persennya mengaku pernah memiliki hewan peliharaan.
Artinya, ketika pemerintah akan memindahkan masyarakat (terutama bagi ASN) ke IKN, sejatinya pemerintah juga akan memindahkan hewan peliharaannya. Sehingga jangan sampai, ketika masyarakatnya sudah pindah dan hewan peliharaannya juga sudah pindah, baru terpikirkan untuk membangun RSH. Bukankah katanya IKN akan menjadi contoh kota modern? Ini yang perlu kita ingatkan, khususnya kepada instansi Otorita Ibu Kota Nusantara.