Lihat ke Halaman Asli

Iwan Berri Prima

TERVERIFIKASI

Pejabat Otoritas Veteriner

Salah Kaprah Susu Kedelai

Diperbarui: 7 Maret 2023   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi susu (sumber: Kompas.com)

Hingga kini kita masih sering membaca atau bahkan sering mendengar orang menulis dan membahas tentang susu kedelai. Bahkan, beberapa tahun yang lalu, ada iklan tentang sebuah susu kedelai.

Tahukah anda, penulisan susu kedelai atau pembahasan susu kedelai adalah tidak tepat, bahkan cenderung menjadi hoaks yang sangat menyesatkan. Jika tidak diluruskan, kuatir akan menjadi kesalahan yang dibenarkan. Tidak ada yang namanya susu kedelai.

Pengertian susu secara ilmiah adalah cairan putih yang diproduksi kelenjar mamae dari mamalia yakni dari manusia dan hewan. Belum ada tumbuhan yang memiliki kelenjar mamae. Apalagi kedelai.

Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia, khususnya di kawasan Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Di dalam tumbuhan kedelai, tidak ditemukan kelenjar mamae.

Oleh sebab itu, secara ilmiah, belum dapat dibuktikan bahwa kedelai dapat memproduksi susu. Artinya, menyampaikan tentang susu kedelai sama artinya dengan menyebarkan ketidakbenaran. 

Selanjutnya, dari pengertian susu menurut KBBI edisi V, tidak ada satupun penyebutan bahwa susu dapat berasal dari kedelai. Justru yang ada adalah, mohon maaf, susu adalah organ tubuh yang terletak di bagian dada atau pada hewan yang dapat menghasilkan makanan untuk bayi (manusia maupun hewan), berupa cairan.

Oleh sebab itu, mari kita tempatkan konteks susu ini pada tempatnya. Jangan menggunakan terminologi susu untuk tanaman. Termasuk untuk kedelai dan lain sebagainya. Jangan mentang-mentang putih, lantas disebut susu.

Walakin, air kedelai atau sari pati kedelai atau ekstraksi soya, merupakan minuman yang kaya akan nutrisi dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain kandungan protein, ekstraksi soya juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline