Lihat ke Halaman Asli

Iwan Berri Prima

TERVERIFIKASI

Pejabat Otoritas Veteriner

Penyakit Pada Burung Kesayangan yang Wajib Kamu Waspadai

Diperbarui: 5 Maret 2023   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Burung (sumber: Freepik.com)

Paguyuban atau perkumpulan penghobi hewan saat ini semakin merambah hingga ke berbagai daerah. Perkumpulan ini bahkan secara aktif melaksanakan pertemuan melalui sebuah ajang lomba. Salah satunya adalah penghobi burung berkicau atau burung gacor alias Gacoan.

Dari sisi kesehatan hewan, munculnya penghobi hewan ini merupakan sebuah hal yang positif. Selagi bukan burung yang dilindungi, hal ini juga dapat menjadi indikasi bahwa masyarakat mulai peduli terhadap hewan. Dampaknya, masyarakat juga akan mulai peduli dengan kesehatan hewannya.

Nah, bagi kamu yang saat ini sedang memelihara burung kesayangan, atau bahkan kamu sedang tergabung dalam perkumpulan atau klub burung tertentu, ada beberapa penyakit yang harus kamu ketahui.

Penyakit ini, bahkan ada yang patut diwaspadai karena efeknya yang berakibat pada kematian burung dan dapat menular ke manusia (bersifat zoonosis). Adapun penyakit pada burung yang wajib kamu waspadai adalah sebagai berikut:

Pertama, Psittacine Beak and Feather Disease (PBFD). Penyakit ini umumnya menyerang pada burung paruh bengkok seperti burung kaka tua, parkit, macaw, nuri, lovebird, dan betet.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebabkan pertumbuhan paruh dan bulu tidak normal, munculnya lesi, hingga gangguan kesehatan lainnya. Jika kamu memiliki lebih dari satu burung, sebaiknya waspada terhadap gejala penyakit ini. PBFD sangat menular bagi burung maupun jenis unggas lainnya.

PBFD merupakan penyakit non zoonotik yang disebabkan oleh Psittacine circovirus. Virus ini juga dapat menyerang organ vital burung paruh bengkok diantaranya hati, otak hingga sistem imun.

Secara umum, penularan penyakit ini disebarkan melalui food sharing saat burung saling meloloh, sekresi feses basah maupun kering dan partikel bulu/kulit. 

Sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui peralatan makan, lingkungan, material sarang, peralatan, pakan dan media lainnya. 

Masalahnya, virus ini mampu bertahan pada lingkungan, sarang hingga tahunan. Masa inkubasi penyakit PBFD mencapai 3-4 minggu hingga tahunan. Sebagian kasus ditemukan pada burung umur 2 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline