Lihat ke Halaman Asli

Iwan Berri Prima

TERVERIFIKASI

Pejabat Otoritas Veteriner

Tatkala Banjir Terus Berulang

Diperbarui: 30 Januari 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir hampir tiap tahun selalu menjadi pemberitaan. Kondisi ini bukan hanya terjadi di kota besar, seperti Jakarta, tetapi juga kini merambah ke kota kecil dan daerah pesisir.

Penyebabnya pun cukup beragam. Ada yang berpendapat, banjir karena fenomena alam, daya tampung sungai yang tidak memadai, air pasang yang tinggi dan lain sebagainya.

Namun, yang pasti, banjir kerap dihubungkan dengan faktor curah hujan yang tinggi. Seperti kejadian banjir rob di pesisir pulau Bintan, Kepri, sejak Jumat, 27 Januari 2023 yang lalu, curah hujan yang sangat tinggi ditambah air laut yang pasang menambah parah banjir di daerah itu.

Akibatnya, menurut BPBD Provinsi Kepri, lebih dari 13.000 jiwa terdampak banjir. Walakin banjir rob sangat dipengaruhi oleh air laut pasang, seharusnya banjir tidak perlu menjadi kegiatan rutin tahunan. 

Menurut penulis, ada tiga catatan yang perlu dipertimbangkan oleh korban banjir tatkala kejadian ini terus berulang setiap tahunnya.

Pertama, jadikan kejadian banjir menjadi pembelajaran yang berharga. Lakukan upaya-upaya teknis bersama ketua RT, RW, lurah, dinas terkait, dan kepala daerah untuk mencari solusi pencegahan, agar banjir tidak selalu hadir. Jangan berhenti berjuang, jika perlu lakukan kontrak politik ketika persoalan banjir belum juga usai.

Kedua, perlu kesadaran bersama untuk cinta kepada lingkungan. Karena banjir sejatinya bukan musibah yang tidak bisa diprediksi. Banjir bisa diantisipasi. Bahkan, banjir bisa dihadapi. Sebagai contoh, alur pembuangan air. Semakin bagus parit, semakin lebar dan bersih, maka kemungkinan besar air juga akan semakin lancar mengalir. Hentikan kebiasaan buruk membuang sampah ke dalam saluran air.

Ketiga. Pindah rumah. Ini solusi yang masuk akal. Tatkala pemerintah belum bisa memberi solusi, ketika warga lain masih belum sadar diri, maka pindah rumah adalah solusi yang terbaik. Namun, lakukan perpindahan rumah secara berangsur-angsur. Jangan langsung menjual rumah pasca banjir. Karena pasti, harga rumah akan anjlok. Lakukan penjualan rumah tatkala musim banjir sudah mulai dilupakan. 

Demikian, saran yang dapat penulis berikan. Semoga bermanfaat. Karena sejatinya, sebodoh-bodohnya keledai, tidak ada keledai yang mau jatuh pada lubang yang sama. Wallahualam bishowab. Mohon maaf lahir dan batin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline