Pelaksanaan pemotongan hewan kurban sebagai rangkaian dari hari raya Idul Adha 1441 H atau 2020 M tidak lama lagi akan tiba. Jika tidak ada perubahan, tahun ini akan jatuh pada 31 Juli 2020.
Menurut Drh. Supratikno, M.Si, PAVet, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University dan Halal Science Center IPB University, dalam beberapa pemaparan materinya, memberikan banyak informasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Di antaranya adalah kenapa hewan harus tenang atau senang sebelum hewan dilakukan penyembelihan, karena kalau tenang maka akan mudah untuk ditangani.
Kemudian, apakah stres pada hewan akan berpengaruh pada kualitas daging? Jawabannya iya.
Salah satu komponen di dalam daging adalah glikogen. Hewan yang stress kronis atau berkepanjangan maka kadar glikogennya sangat rendah.
Jika kadar glikogen rendah maka pembentukan asam laktat yang akan mengubah otot menjadi daging melalui proses enzimatis akan terganggu. Daging dari hewan stres kronis menjadi dark atau gelap firm atau alot dan dry atau kering.
Hewan yang mengalami stress akut, yang parah dalam waktu yang singkat, sesaat sembelum penyembelihan maka akan menyebabkan glikogen yang ada terlalu cepat diubah menjadi asam laktat sehingga pH akan turun drastis, daya mengikat airnya turun sehingga dagingnya pale/pucat, soft/lembek dan eksudatif atau berair.
Apakah stres akan mempengaruhi pengeluaran darah jawabannya adalah iya. Pada saat hewan stress maka system simpatis akan teraktifasi. Pembuluh darah mengecil, tekanan darah meningkat, darah banyak dialirkan ke otak dan otot.
Dalam kondisi stress disembelih maka hewan akan lama matinya karena otaknya dibanjiri darah, darah akan banyak tertinggal dalam daging serta resiko penyumbatan menjadi tinggi karena adanya konstriksi buluh darah
Dilarang mengasah pisau didekat hewan yang akan disembelih. Apa alasannya?
Hewan memiliki perilaku berdasarkan sensory modalities atau kemampuan dan keterbatasan organ indranya. Organ indra ruminansia yang sensitif adalah penciuman, pendengaran dan penglihatan.