Lihat ke Halaman Asli

Iwan Berri Prima

TERVERIFIKASI

Pejabat Otoritas Veteriner

Arti Kejujuran Bagi Seorang Security

Diperbarui: 9 Juli 2020   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi Covid-19 ini, berbagai sektor nyaris lumpuh. Upaya pemerintah yang sudah mulai melonggarkan aktifitas warga, nyatanya belum sepenuhnya bisa bangkit seperti sedia kala. Salahsatu sektor yang merasakan sulitnya ekonomi ini adalah pekerjaan security.

Security atau orang kadang menyebutnya satpam menjadi salahsatu pekerjaan yang merasakan dampak. Karena perusahaan banyak merumahkan karyawan, banyak juga security yang juga ikut dirumahkan. Bahkan di PHK.

Dilingkungan perumahan saya memang juga memperkerjakan security perumahan. Dikelola oleh manajemen RT. Alhamdulillah untuk security perumahan belum ada yang di PHK. Justru yang terjadi adalah banyak satpam yang akibat PHK itu mencoba untuk melamar menjadi satpam di perumahan.

Tentunya, saya yang juga menjadi pengurus RT mencoba ambil peduli dengan situasi itu. Kebetulan ada satu orang satpam perumahan yang sudah menyampaikan akan resign karena ingin merantau bekerja di kota lain. Artinya, perumahan ini akan membutuhkan satu orang lagi alias terbuka lowongan pekerjaan. Dengan jabatan pekerjaan satpam (security).

Proses rekruitmen pun dilaksanakan. Tetapi tidak butuh waktu yang lama kami pun telah mendapatkan tenaga satpam yang baru. 

Sebenarnya, apa yang membuat proses itu berlangsung relatif cepat? jawabannya sangat sederhana. Kami melakukan wawancara singkat tentang apa arti kejujuran. 

Bagi security yang jujur, dengan menjawab sesuai fakta, itu merupakan bagian dari kejujuran. Dan kenyataannya memang banyak diantara mereka yang tidak menjawab apa adanya. Malahan banyak yang membesar-besarkan dari apa yang menjadi faktanya.

Kalau teknis penjagaan keamanan tentu para calon atau para pelamar itu sudah jago semua. Sudah ahlinya. Apalagi mereka rata-rata masih memiliki KTA dan sertifikat yang masih aktif.

Semoga kita tetap istiqamah dalam "keapaadaan kita" bukan justru mencoba meyakinkan dengan imbuhan kata yang tidak perlu. Semoga saja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline