Lihat ke Halaman Asli

Dokter Genital

Dokter Spesialis Kelamin

Treponema Pallidum: Bakteri Penyebab Sifilis atau Penyakit Raja Singa

Diperbarui: 24 Januari 2023   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Img: klinikapollojakarta.com

Treponema pallidum adalah luka spiral, bakteri negatif. Hal ini dapat menyebabkan penyakit menular seksual (PMS) seperti sifilis atau penyakit raja singa.

Parasit ini biasanya ditularkan melalui kontak seksual secara langsung. Dalam kontak seksual tanpa perlindungan (kondom), parasit ini dapat memasuki tubuh melalui luka, seperti luka kecil pada selaput lendir atau kulit.

Namun, infeksi ini juga bisa terjadi dari jarum suntik atau benda lain yang terkontaminasi. Namun, ini jarang terjadi. Penularan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya yang belum lahir juga dimungkinkan.

Gejala Penderita yang Terinfeksi Bakteri Treponema Pallidum

Sifilis terjadi dalam beberapa tahap, yaitu sifilis awal (hingga 1 tahun setelah infeksi) dan sifilis lanjut.

Di sini, penyakit ini pertama kali menjadikan dirinya dalam pengerasan jaringan atau luka yang kecil yang disebut chancre di area masuknya parasit ke dalam tubuh.

Pengerasan seperti itu juga dikenal sebagai benjolan, sering berkembang menjadi tukak yang tidak nyeri. Jika diobati dengan pengobatan antibiotik dengan benar, penyakit ini dapat disembuhkan dalam 4 hingga 6 minggu.

Penyembuhan spontan juga dapat terjadi. Jika tidak demikian, transisi ke tahap sekunder dimungkinkan. Tahap kedua ini muncul setelah 4 hingga 10 minggu dan menjadikan dirinya dengan gejala yang sangat berbeda.

Pada awal tahap ini, dapat terjadi demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot. Gejala ini biasanya disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Mengikuti gejala awal ini, ruam kulit dapat muncul di berbagai area tubuh dan meningkat selama 1 hingga 3 minggu. Gejala kulit dapat mereda sekitar 1 tahun setelah infeksi.

Jika sifilis awal belum cukup diobati, tahap tersier dapat terjadi. Ini terjadi setelah 1 hingga beberapa tahun dan dijadikan oleh perubahan kulit yang parah, bisul dan tonjolan elastis pada kulit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline