Lihat ke Halaman Asli

Farhandika Mursyid

Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Puisi | Skenario Rindu

Diperbarui: 20 April 2019   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : dokumentasi pribadi

Halo, Cinta.
Masih kangen kah sama aku?
Ah, kamu sudah terlalu sibuk melayani mereka.
Terlalu asik sampai aku hanya jadi bayangan masa lalu.
Sama seperti apa yang kini mereka anggap tentangmu.
Terlupakan.
Hanya kenangan.
Tidak diperlukan untuk masa depan.

Dulu, kamu sedih di saat kita harus berpisah.
Aku bisa lihat dari air matamu yang melimpah.
Banyak sekali hingga kamu lupa cara menangis.
Sekarang, kamu sudah mulai tersenyum manis.

Cinta, roda memang selalu berputar.
Kadang, rasa rindu memuncak.
Kadang juga, rasa bosan berteriak.
Rasa dilema sudah mulai menjadi teman.
Sama dengan kopi yang kamu seduh saat jaga malam.

Cinta, Tuhan memang punya skenario sendiri.
Tentang hati yang berbolak-balik ini.
Cinta dan benci sudah jadi makanan siap saji.
Menanti waktu untuk dinikmati.
Bersama dengan nasi uduk favoritmu kini.

Hingga kini, aku masih merenung, Cinta.
Jika memang kita ditakdirkan untuk kembali bersua.
Apakah kamu akan tetap sama?
Atau, kamu hanya akan menganggapku bayang saja?

Entahlah, semoga kamu baik di sana, ya.

Gresik, 20 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline