Skena Hip-Hop Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya diss track dari rapper ternama Saykoji berjudulkan "Melempem" yang menurut analisa anak saya, lagu itu mengarah ke seorang rapper yaitu Xaqhala. Seorang rapper senior lainnya yang merupakan anggota dari grup legenda Hip-Hop "Boyz Got No Brain".
Drama diss track ini muncul dari lagu sindiran yang dikeluarkan oleh Ben Utomo berjudul "Basian" yang diarahkan ke Xaqhala sebagai respon dari artikel Xaqhala yang dia tulis yang memiliki kesan sindiran kepada acara "Beef Rap Battle" yang dibikin oleh AllDay Music. Xaqhala sendiri sebagai "umpan" dari trek-trek boombap a la mereka juga turut memberikan sumbangsih dalam lagu "Phone Call From Hell" yang memiliki nuansa trap.
Dan, sontak beberapa hari setelahnya, Ben Utomo kembali merespon dengan lagunya yang berjudul "Shaka Laka Boom Boom". Sontak, kaum netizen yang maha benar pun langsung merasakan orgasme besar-besaran karena bombardir kata-kata celaan dari ketiga rapper itu.
Tapi, jika diss track ini terlalu dibesar-besarkan, bisa saja ini berakibat buruk bagi perkembangan skena Hip-Hop di Indonesia. Tidak jauh beda dengan kadar glukosa dalam darah kita. Jika terlalu kebanyakan, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi yang sangat buruk untuk kesehatan.
Dalam skena Hip-Hop sendiri, kata "diss track" bukan lagi barang yang baru. Apalagi, jika kita tilik lagi ke dekade yang lalu, dimana diss track sering menjadi headline fokus berita untuk penikmat musik. Kita berbicara tentang di saat Tupac melawan Biggie, Jay Z melawan Nas, atau sekarang, ada Drake melawan Pusha T. Lagian, memang itu menjadi sarana untuk mengeluarkan emosi dengan cara yang terkesan artistik.
Setidaknya, fans dari rapper tersebut dimanjakan dengan karya baru dari mereka sendiri. Apalagi, jika diperhatikan, lagu-lagu tersebut benar-benar ada kesan fresh karena memberikan informasi ataupun opini baru yang dapat membuat pandangan fans pun berubah kepada si rapper target tersebut.
Masih segar dalam ingatan fans Hip-Hop ketika mereka dikejutkan dengan lirik "The Story of Adidon" dari Pusha T dimana disebutkan bahwa ternyata Drake sendiri sudah punya anak di luar pernikahan. Mereka langsung meminta supaya Drake turut membalas hantaman peluru kata yang keluar dari Pusha T tersebut.
Lain di dunia Barat, lain juga ketika membahas budaya Indonesia sendiri, budaya yang dimana skena Hip-Hop sedang dalam masa naik-naiknya. Sebagai seorang dokter yang mengamati Hip-Hop, saya mengakui bahwa Hip-Hop mulai kembali dibicarakan khalayak ramai.
Dan, harus diakui, semuanya datang di kala Young Lex mencoba mengepakkan sayap dengan berkolaborasi bersama para YouTuber di lagu "Ganteng-Ganteng Swag" ataupun di saat dia menyindir rapper zaman dahulu dengan sebutan "Skill 20".
Sontak, orang pun ramai membuat diss track mengarah ke Young Lex, bahkan rapper senior seperti 8Ball dan Xaqhala sekalipun harus terbangun dari hibernasi sebentar untuk merespon. Tentu, dengan berbagai informasi yang benar-benar meledakkan pikiran kala itu, dan tentunya info tersebut valid. Kalaupun palsu, justru akan berakhir sebagai hoax belaka dan kemudian ditinggalkan.