Lihat ke Halaman Asli

Farhandika Mursyid

Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Surat Cinta untuk Sang Penggoda Iman

Diperbarui: 15 Desember 2017   04:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: acchibaat.com

"AKU MASIH MENCINTAIMU"

Yogyakarta, 8 November 2015

Untuk para penggoda iman,

Ini aku, pemakai jasamu yang tidak frekuen, tetapi sudah berstatus menjadi seorang pecandu.

Aku jadi teringat, awal-awal ketika aku diperkenalkan oleh teman-temanku ke kamu sekitar 5 tahun lalu. Hal itu merupakan perkenalan yang cukup aneh, karena waktu itu, aku merasa seolah-olah dipaksa untuk berkenalan denganmu. Awalnya, aku tidak tertarik padamu, bahkan ketika mengenalmu, aku bahkan berkata dalam hati,

"Apaan nih yang gue tonton?"

Tetapi, entah ada apa gerangan, tiba-tiba, aku mulai tertarik kepadamu setelah bertemu denganmu meski hanya melalui layar saja. Aku jadi teringat dalam pertemuan yang kesekian, dimana aku akhirnya mengalami mimpi basah pertama. Mungkin, karena kenikmatan yang dirasakan ketika itu sangatlah besar.Terus terang, aku tidak tahu harus berkata apa setelah itu. Setelahnya, aku jadi tertarik untuk bisa menggunakan jasamu, koleksi segala macam tentangmu, entah itu video, foto, ataupun hanya lewat suara.

Aku benar-benar menyukai apa yang kamu tawarkan padaku, bahkan saking sukanya, aku saking ga peduli tentang apapun yang aku alami ketika itu. Teman yang berkurang, nilai yang menurun. AKU BENAR-BENAR GA PEDULI DENGAN SEMUA ITU! Aku rela mengorbankan segalanya hanya untuk bisa menikmatimu. Karena, seolah-olah, aku merasa bahwa kita sudah terkoneksi satu sama lain, meskipun itu hanya melalui layar.

Sungguh, aku merasa dekat sekali denganmu, meski belum pernah bertatap muka, tetapi kenikmatan itu sangat terasa. Bahkan, lebih dari apa yang pernah kurasakan seumur hidupku. Memang, bagi beberapa orang, ini adalah hal yang aneh. Tetapi, aku merasa ini adalah hal yang unik dan menarik buatku. Melihatmu di layar merupakan hal yang menarik bagiku. 

Terutama, ketika kamu terlihat seperti bahagia dengan apa yang kamu lakukan, apa yang kamu peragakan. Adegan yang kamu jalankan, setiap perkataan halus atau kasar dirasakan sebagai ungkapan rasa syukur atas kesenangan yang kamu peroleh, mungkin lebih dari kesenangan sekedar memperoleh nilai A di mata pelajaran yang sangat sulit, atau memperoleh uang saku tambahan dari orang tua. Melihatmu bahagia, tersenyum dan menikmati pekerjaanmu turut membuatku merasa bahagia. Bahkan, aku pun merasa bahwa kamu bisa menjadi seorang yang bisa kuandalkan di masa depan kelak.

Ini serius! Aku pikir, kamu itu merupakan perempuan yang sangat ideal bagiku. Kamu memang memiliki hal yang banyak perempuan belum tentu punya. Wajah yang cantik, tubuh yang ideal, liar di ranjang, dan tentu saja, baik secara perilaku. Tentu saja, ketika aku mulai jatuh hati kepada orang, aku harus mengetahui apapun tentangmu. Seperti apa yang orang biasanya lakukan ketika jatuh hati kepada seseorang atau sesuatu, mencari tentang seluk beluknya, serta tentang latar belakangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline