[caption caption="Ini adalah kegiatan improvisasi lirik rap di jalanan | sumber :westword.com"][/caption]Kita pasti tahu tentu saja ketika kita berbicara tentang budaya Hip-Hop, kita tidak jauh-jauh untuk membahas musik rap. Musik yang lebih sering dikenal sebagai musik yang cerdas atau musik yang mementingkan kekuatan lirik itu sendiri. Hal ini juga dibuktikan dengan banyak orang yang mendefinisikan musik rap itu sebagai rhyme and poetry, atau mungkin rhyme, articulation, poetry (rima-artikulasi-puisi), di mana pada intinya musik rap intinya itu mementingkan kombinasi antara kemampuan untuk menuliskan rima yang berstandar puisi. Sehingga, banyak yang menganggap bahwa berkarya dalam musik rap ini susah untuk dilakukan, terutama untuk orang-orang biasa, seperti kebanyakan dari kita.
Pada umumnya, berkarya dalam musik rap ini dapat terbagi menjadi beberapa cara. Ada yang nge-rap dengan lirik yang sudah disiapkan atau ditulis sebelumnya, seperti beberapa lagu rap yang sering kita dengar di radio, televisi, atau internet. Ada juga yang nge-rap dengan improvisasi secara spontan, atau yang dikenal sebagai freestyle rap. Biasanya, nge-rap dengan cara freestyle ini dapat ditemukan melalui permintaan ataupun dalam berbagai kompetisi, yang kerap dikenal dengan sebutan battle rap. Di mana para rapper saling berkompetisi, berperang memamerkan kemampuan lirik mereka melalui improvisasi dan secara spontan. Serupa dengan budaya berbalas pantun di berbagai daerah di Indonesia. Atau para rapper ini melakukan improvisasi yang disesuaikan dengan latar musik yang tersedia, atau sekedar musik dari mulut yang kerap disebut dengan “beatbox”.
Banyak yang menyatakan bahwa seseorang yang biasa menulis lirik rap, yang kerap disebut dengan rapper sebagai orang pintar dan kreatif. Hal ini ternyata dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Deafness and Other Communication Disorders pada tahun 2012. Peneliti tersebut melibatkan rapper-rapper profesional untuk melakukan sebuah freestyle rap, di mana mereka diminta untuk melakukan improvisasi lirik secara spontan. Selagi mereka melakukan kegiatan freestyle rap, peneliti tersebut memeriksa aktivitas otak mereka dengan alat f-MRI (Functional Magnetic Resonance Imaging).
Penelitian tersebut menunjukkan hasil yang signifikan, di mana hasil scan f-MRI tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas terhadap beberapa bagian otak, seperti bagian medial prefrontal, motor cinguli, korteks perisylvian dan amygala. Peningkatan aktivitas tersebut menunjukkan adanya hubungan antara beberapa aktivitas pada otak yang bertugas dalam sistem motivasi, bahasa, afeksi/perasaan, dan gerakan. Peningkatan aktivitas yang signifikan juga dapat ditemukan pada dua area yang memiliki hubungan dengan fungsi bahasa, yaitu Area Broca dan Area Wernicke. Kedua area tersebut berperan dalam mengatur kata-kata, baik itu untuk menyerap kata-kata dan mengaplikasikan ke dalam lirik rap.
Hasilnya dapat dilihat melalui scan gambar di bawah.
[caption caption="sumber : theatlantic.com"]
[/caption]Gambar di atas menunjukkan hasil scan F-MRI terhadap otak dari orang yang nge-rap dengan dua metode. Bagian sebelah kiri menunjukkan orang yang nge-rap dengan cara improvisasi spontan atau freestyle. Sedangkan di sebelah kanan, menunjukkan orang yang nge-rap dengan cara menghafal lirik yang sudah dipersiapkan. Dapat ditemukan peningkatan aktivitas (ditunjukkan oleh warna merah) lebih banyak dari orang yang nge-rap dengan improvisasi spontan tersebut.
Kegiatan freestyle rap atau improvisasi lirik ini juga merupakan sebuah hubungan singkat antara rencana dan tindakan, yang dapat dianggap sebagai salah satu fase awal dari terbentuknya proses kreatif. Proses kreatif sendiri secara ilmiah dianggap dapat memberikan efek positif buat otak kita, salah satu yang paling penting adalah dapat mencegah penyakit degeneratif (penuaan) pada sistem kerja otak, seperti demensia (pikun) dan yang lebih parah, Alzheimer. Seperti yang kita ketahui bahwa ketika kita mengalami penuaan, ada beberapa hal signifikan yang berubah pada otak, seperti penurunan volume otak, dan penurunan kemampuan memori kognitif otak (contoh: melakukan deskripsi benda atau pengetahuan umum).
Kegiatan freestyle rap sendiri dapat mengurangi risiko penuaan terhadap otak dikarenakan kegiatan tersebut meliputi beberapa hal. Salah satunya adalah adanya neuroplastisitas, yaitu adanya hubungan yang sinergis antara serabut-serabut saraf pada otak kita dan adanya pembentukan serabut-serabut saraf baru dikarenakan aktivitas dan rangsangan yang bertambah. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kegiatan freestyle rap ini dapat meningkatkan rangsangan serabut-serabut saraf di berbagai daerah otak untuk saling tersambung, sehingga meningkatkan aktivitas dari bagian-bagian otak tersebut. Beberapa peneliti juga mengaitkan tindakan neuroplastisitas ini dengan penyembuhan penyakit stroke, meski masih membutuhkan beberapa penelitian lagi.
Selain kegiatan freestyle rap, ternyata kegiatan rap biasa atau rap dengan lirik yang sudah dirancang sejak awal juga bisa membantu untuk mencegah penuaan otak. Hal ini bisa terjadi karena adanya proses patterning. Proses tersebut seolah-olah membantu kita dalam mengambil ide-ide yang sudah kita peroleh, dan setelah itu, digabungkan menjadi sebuah ide baru. Serupa dengan bagaimana ketika kita menulis lirik rap untuk sebuah lagu, kita menggabungkan berbagai macam ide yang kelak dituangkan menjadi lagu baru, dengan pesan yang positif dan tentu saja disampaikan dengan berbagai cara, entah itu unik, kompleks, ataupun sederhana. Semuanya tergantung bagaimana kita ataupun seorang rapper itu melakukan pendekatan terhadap caranya membuat lirik. Bahkan, bisa dibilang bahwa ada peran neuroplastisitas juga ketika kita mempersiapkan atau menulis lirik rap, terutama pada area Broca dan Wernicke yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa. Dikarenakan, beberapa orang ingin mencoba untuk memperkaya kata-kata yang dimiliki sehingga lirik rap yang dibuat terlihat canggih dan cerdas.
Jadi, tunggu apa lagi, mari kita sedikit demi sedikit mencoba untuk membuat lirik rap, dari hal yang sederhana saja, yang penting pada intinya, lirik rap itu harus ada rimanya serta memiliki flow yang bagus serta pesan positif yang tersirat ataupun tersurat. Tetapi, yang penting dari lirik rap itu harus ada rima, seperti kalimat pertama akhirannya “a”, kalimat keduanya juga harus berakhir “a”. Selain itu, memang lirik rap yang bagus itu harus nyambung satu sama lain. Sehingga, untuk membuat sebuah lirik rap yang keren-keren, seperti yang dimiliki oleh rapper Nas, Eminem, Rakim atau mungkin Kendrick Lamar atau Logic dan lainnya memang harus membutuhkan latihan serta perjuangan ekstra, serta trial and error. Tetapi, untuk kita-kita kaum awam, mungkin bisa dimulai dari lirik yang sederhana saja.
Mari saya coba sedikit membuat lirik rap.