Lihat ke Halaman Asli

DE : Kenali Secara Dini

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425614890665726146


Kita mencurigai seseorang mengalami disfungsi ereksi bila: sulit mencapai ereksi pada awalnya, atau tidak bisa mempertahankan ereksi yang cukup keras. Kadang gagal dalam penetrasi dan akhirnya gagal berhubungan intim. Gairah sering menurun dengan drastis dan tiba-tiba. Atau malah gairah sulit timbul pada awalnya.

Berat ringan gangguan ereksi

Disfungsi ereksi derajat ringan bila masih bisa ereksi tapi kurang keras, masih bisa penetrasi dengan dipegangi tangan. Bila diibaratkan adalah seperti kenyalnya dahi kita. Disfungsi ereksi derajat sedang bila ereksi sering terganggu, 50% atau lebih gagal berhubungan intim. Artinya bila dalam 10 kali mencoba, 5 kali gagal/ tidak dapat ereksi/ tidak dapat penetrasi (dimasukkan). Kekenyalan penis seperti ujung hidung kita. Disfungsi ereksi berat adalah bila 75

% atau lebih gagal berhubungan intim. Kenyalnya seperti bibir kita.

Bukan akibat kelelahan saja

Seringkali kelelahan dianggap sebagai biang keroknya, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Bila terjadi beberapa kali kegagalan ereksi, maka harus dicari penyebab lain seperti: diabetes melitus/ kencing manis, darah tinggi/ hipertensi, tingginya kadar kolesterol/ trigliserida, penurunan kadar hormon testosteron, adanya pengerasan dinding pembuluh darah/ aterosklerosis, adanya sumbatan pada pembuluh darah, kegemukan/ obesitas, kurangnya olah raga secara teratur, banyaknya timbunan lemak di organ dalam, berkurangnya massa otot tubuh.

Pemeriksaan penunjang

Dokter akan mencari penyebabnya dengan memeriksakan kadar gula darah, profil lemak darah, fungsi ginjal, liver, serta kadar hormon. Selain itu perlu diketahui keadaan kelenjar prostat. Sambil dicari pula adakah gangguan psikologis, kecemasan, depresi, stress psikososial.

Bisa diobati

Prinsip pengobatan adalah dengan mengatasi penyebabnya,  misalnya dengan menurunkan kadar gula darah sampai normal pada kencing manis, menormalkan tensi darah pada hipertensi, mengurangi timbunan lembak tubuh pada obesitas, menormalkan kadar kolesterol dan trigliserida, berolah raga dan angkat beban untuk memperbesar massa otot. Bila kadar hormon testosteron kurang, bisa diberikan suntikan hormon, atau berupa gel/ krim hormon, atau berupa obat oral/ minum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline