Lihat ke Halaman Asli

Mendadak Kinclong dan Rapi Pasca Gigi Dilapisi Labial Veneer

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13782731671971516858

[caption id="attachment_285650" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] MENDADAK KINCLONG DAN RAPI PASCA GIGI DILAPISI LABIAL VENEER

“Hmm…. ada yang salah deh, Doc, dengan gigi-geligi depan saya ini. Agak kurang rapi, ya. Warnanya juga kurang putih, deh. Gimana menurut Dokter. Tolong dicek deh, Doc.”

“Kapan terakhir Ibu mengontrolkan kondisi gigi-geligi Ibu ke dentist?

Tahun lalu, deh Doc, pas balik dari luar.

Untuk kasus apa, maaf?”

Bersihkan karang, deh, Doc. Oya, waktu itu si dokter nawarin pelapisan gigi gitu. Apaan sih itu, Doc?”

Sebut saja Ibu Lunaira. Bukan nama sebenarnya. Berusia 42 tahun. Sedang berada di puncak kariernya. Mendambakan susunan gigi-geligi depan yang lebih rapi sekaligus memperoleh gradewarna gigi yang lebih putih. Artinya, meski masih memungkinkan mencapai kondisi ideal sesuai keinginan sang Ibu, alternatif perawatan perapian susunan gigi-geligi dengan menggunakan kawat Orthodontia tidak lagi diminati sang Ibu. Untuk memperoleh kondisi gigi lebih putih, telah berulang kali dilakukan upaya pemutihan. Tetapi, menyisakan keluhan gigi linu yang terasa makin mengganggu.

Secara klinis, tidak ada hal buruk berlebihan apa pun yang bisa menimbulkan kekhawatiran. Imbas perawatan dan konsultasi rutin yang dilakukan, gigi geligi beliau relatif sehat. Andaipun ada yang tidak lagi utuh, gigi tersebut telah mendapatkan perawatan semestinya. Tidak ditemukan kelainan apa pun. Kecuali bahwa ada beberapa gigi depan rahang atas maupun bawahnya yang kurang ideal posisinya, serta lapisan enamel gigi yang telah menipis oleh faktor usia dan pemakaian.

Bukan hal baru bahwa gigi putih cemerlang sekaligus berjejer rapi di lengkung idealnya sedang banyak didamba. Bukan melulu oleh kaum Hawa. Fakta di lapangan, tuntutan gaya hidup terkini mau tidak mau menyeret kecenderungan terkait juga pada kaum Adam. Ngga kinclong ngga keren. Ngga keren ngga trendy.Slogan itu pun mulai mengimbas ke soal kondisi gigi-geligi: merasa ngga trendy, ngga berani tersenyum lepas. Bombardir ragam iklan terkait sedemikian gencar menggiring selera masyarakat. Mewujud jadi trend. Hal menggejala yang jadi dambaan.

Sesuai pakemnya, gigi dikatakan sehat, apabila gigi tersebut dapat berfungsi dengan baik tanpa ada keluhan sensasi rasa sakit atau nyeri apa pun, serta tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Artinya, trend gigi putih cemerlang masih berada di zona abu-abu bila itu mengait langsung dengan pemahaman tentang gigi sehat. Sementara terkait warna alamiah gigi sehat senyatanya memang sedemikian individual sifatnya.

Menarik dicermati bahwa warna gigi sehat sangat ditentukan oleh grade warna, opasitas, serta ketebalan lapisan enamel gigi: lapisan terluar gigi sehat. Umumnya, warna gigi permanen bervariasi. Bermuasal dari kombinasi warna asli lapisan enamel gigi (putih, putih keabu-abuan, hingga putih krem), dengan warna dentin di bagian dalamnya yang kekuningan. Menghasilkan tampilan warna gigi permanen putih kekuningan, putih keabu-abuan, putih krem, maupun warna kuning keabu-abuan.Sedangkan warna gigi sulung normal adalah putih kebiru-biruan ataupun putih susu. Artinya, bukan sekedar putih saja. Warna putih yang kita lihat pun sejatinya adalah kontras warna asli gigi terhadap tone warna kulit kita.

Terkait kasus Ibu Lunaira, dengan berkembangnya teknologi serta ketersediaan bahan tambalan terbaru, memang sudah memungkinkan untuk dilakukan covering pada gigi dimaksud dengan ragam bahan semisal resin composite, porcelain, maupun zirconium. Dilakukan upaya veneering. Gigi dilapisi bahan tertentu tersebut setebal tertentu dengan derajat kombinasi warna yang disesuaikan dengan kondisi gigi lain serta keinginan klien, setelah terlebih dahulu dilakukan tahapan penyiapan preparasi labial gigi dimaksud. Upaya  dan tehnik yang juga ditentukan oleh pilihan bahan, serta terkait target reposisi cepat gigi geligi dimaksud. Sebuah penawaran tindakan yang bervariasi. Bervariasi jenis bahan yang ditawarkan, bervariasi tahapan pengerjaannya, serta sudah pasti bervariasi pula biayanya.

Dengan biaya yang relatif lebih hemat dibanding jenis perawatan lain, dengan cara sederhana, serta waktu pengerjaan yang relatif singkat pun, dapat dimiliki penampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Bila tidak menghendaki perawatan Orthodontia, untuk kasus malposisi  gigi-geligi derajat ringan dengan tambahan keinginan memperindah warna dan bentuk gigi-geligi,Direct Labial Composite Veneermerupakan sebuah pilihan yang bisa diambil.

Susunan gigi-geligi depan pun mendadak rapi sekaligus kinclong. Pilihan yang menggoda.

<< salam sehat sekaligus trendy, D-smile Pondok Cabe, 22 Januari 2013..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline