Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Yang TER di Kompasiana melalui kelemahan Software

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338449880440181971

Komputer untuk masyarakat mulai populer di tahun 1980an, termasuk juga di Indonesia. Saat itu masyarakat diperkenalkan oleh dua perusahaan besar, yaitu IBM dan Apple. IBM dengan produknya yang dikenal sebagai Personal Computer alias PC. Apple dengan produknya yang terkenal dengan sebutan Apple IIe

Bila dibanbingkan kemampuan Hardware jaman dulu dengan sekarang kira kira sbb: Dulu dalam satu chip prosesor, hanya ada satu mesin dengan kecepatan kerja 1 MHz. Sekarang dalam satu chip prosesor ada yang terdiri dari 4 mesin dengan kecepatan sekitar 3 Ghz. Secara gamlang tanpa melihat parameter lainnya, komputer saat ini dibandingkan 30 tahun yang lalu, 4 Mesin x 3.000 MHz = 12.000 Mhz. Artinya, minimal komputer saat ini sekitar 12.000 kali, lebih cepat dari yang pernah saya gunakan pada tahun 1980. Dengan makin cepatnya beberapa parameter, maka komputer bisa bermain game sangat sempurna. Beberapa parameter tersebut adalah : Harddisk (lemari simpan data, makin besar lemari makin banyak baju yang bisa di simpan) RAM singkatan Random Access Memory (luasnya meja kerja, makin luas makin enak kerjanya) BUS Arsitek (kapasitas bus transfer data yang dulu cuma bisa bawa 8 orang dalam satu bus sekali jalan, sekarang bisa 64 orang dalam satu bus sekali jalan ) Wah masih banyak lagi parameter lainnya.

Sebelum lanjut, sebaiknya kita pahami dahulu makna Hardware dan Sofware secara awam. HARDWARE adalah segala sesuatu yang bisa disentuh dengan indra manusia. Contohnya : Kabel, printer, memory Stick, keyboard maupun monitor. SOFTWARE adalah program yang ditulis oleh manusia. Bila manusia menulis artikel, kertasnya adalah hardware sedangkan kalimatnya adalah software. Sofware ini yang dibuat oleh manusia, semakin pandainya manusia membuat software, maka semakin pandai pula komputernya.

Kembali ke program kompasiana yang dibuat oleh manusia. Dan kali ini saya fokus pada penilaian penulis dengan artikel yang TER-TER-TER. (ter-aktual, ter-aktual, inspiratif, bermanfaat maupun menarik)

Perhatikan bila sudah waktu berganti, jam 00.00 Saya perhatikan judul artikel berubah menjadi minim sekali. Artinya saat berganti tanggal, susunan artikel yang TER-TER-TER dihitung ulang lagi. Semacam RESET. Kemudian software mulai lagi mendata artikel yang dibuat dalam waktu yang ditentukan oleh penulisnya. Artinya dengan parameter waktu publish dan waktu berjalan saat dilihat, maka dibuatkan table artikel yang TER-TER-TER itu. Ada celah yang bisa kita manfaatkan bila mau menjadi TER-TER-TER secara pintas. Kita buat beberapa belas akun. Kemudian kita sinergikan, keroyokan. Maksud saya, kita publish artikel baru dan kita kroyok dengan akun klonengan tadi. Dalam waktu singkat kita komentarkan dengan akun kloneng kloneng kita. Jangan lupa Vote nya. Bila saja parameter kita ini sudah lebih dari yang terdahulu, maka secara automatis akan timbul di table TER. Salah siapa ? Yang ini bukan salah admin. Hanya saja software nya tidak bisa deteksi koordinasi akun kloneng kloneng.

Untuk yang HL, maksud saya artikel yang “ HEBAT LOH “ Selalu dikatakan oleh Andika, mosok Iya, PANCI nya milik admin kita mau aduka duk. Bila yang ini, karena Intelegensi buatan pada software belum bisa memahami kualitas artikel, maka ini adalah tugas ADMIN untuk memilihnya. Jadi kita perlu komunikasi dengan Admin supaya kita dikenal dan bisa langsung HL. Contohnya, bila berita Admin yang baru di publish sudah bisa langsung HL. Artinya HL bukan dari parameter perhintungan automatis software. Karena itu pula jangan binggung, bila ada artikel Dari Jumaatan sampai Reboan, tetap saja HL.

Apakah ini bisa dibuktikan ? Saya yakin sudah banyak yang yang punya akun kloneng kloneng, dan akunnya banyak sekali. Ada yang mengaku sendiri miliki 16 akun. Dan ada lagi yang sedang terus bikin klonengannya. Lama lama…. Menurut saya…. Kompasiana bisa seperti ladang rumput yang banyak klonengan dileher. mau kita buktikan ? Yuk yuk… silahkan buktikan sendiri… karena saya malas mengurus aku klonengan, satu saja cape. Salah satu kelemahan sofware Kompasiana saat ini adalah tidak menghitungnya jumlah artikel yang kita publish. Saya sudah publish 3 artikel terakhir, tetapi angka tulisan tidak berubah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline