[caption id="attachment_154428" align="alignleft" width="300" caption="Belajar dari petugas kebersihan bandara Changi (foto koleksi perusahaan)"][/caption] . Citra dalam bahasa inggris artinyaimage. Bisa berbentuk barang maupun gambar, yang menciptakan suatu tampilan sebuah objek atau manusia.
Dalam artikel ini saya menuliskan citra WC gedung DPR sebagai tampilan karakter bangsa Indonesia. Karena itu sangat layak, WC di gedung DPR harus sesuai standart norma norma yang berlaku. Baik dalam norma keagamaan maupun dalam norma standart kualitas perawatan fisik.
Dari sekian ratus WC yang bersih dan sangat modern, ada satu saja yang kotor dan tidak terawat, bagaikan pepatah “Karena Nila Setetes Rusaklah Susu Sebelangga”
.
Saya pernah bertemu dan bergurau dengan bapak Andika, ternyata beliau membuat artikel yang berjudulhttp://edukasi.kompasiana.com/2012/01/06/belajar-membersihkan-toilet-ke-singapura-luar-biasa/ Saat itu kami berdiskusi dan saya menjelaskan tentang 2 personil kami yang dikirim untuk belajar sekalian jalan jalan di Singapura dan Malaysia. Dan ada lagi Tim lainnya, tetapi menuju China. [caption id="attachment_154429" align="alignleft" width="300" caption="Purwati, karyawati kami, harus naik taksi Limosin kenalan kami yang sangat baik sekali (Foto koleksi perusahaan)"]
[/caption] Dalam artikel ini saya berupaya memaparkan perawatan WC dari versi perusahaan kami saja. Latar belakang mengirimkan TIM adalah bonus jalan jalan sekaligus merupakan penghargaan positip yang kadang kala telah mereka terima hukuman positipnya. Sehingga perjalanan tersebut merupakan kebahagiaan dan pendidikan tersendiri untuk mereka.
Mereka adalah personil SMA yang kami bina dari awal dan kami siapkan untuk menjadi yang terbaik dalam bidang mereka masing masing. Dalam artikel ini adalah khusus perawatan WC dan kebersihan lingkungan. Tentu saja ada juga yang perawatan mesin, gudang dan lain lainnya. Tetapi artikel ini membahas kebersihan saja. Dalam perjalan ini, mereka paham bahwa tugas utama adalah pendidikan dan tugas kedua adalah wisata.
Peralatan yang disediakan untuk 2 personil wanita: Satu camera recorder dan dua camera poket. Serta satu buku untuk mencatat.
Tugas yang diberikan adalah : Target foto adalah lingkungan bangunan, kantor, WC, petugas kebersihan dan tempat sampah. Kami tidak minta pemandangan atau panorama. Jumlah foto minimal 100 foto perhari dan 15 menit rekaman video per hari.
[caption id="attachment_154430" align="alignleft" width="300" caption="Sri, paling Kiri adalah karyawati kami. Dibantu oleh Felix saat di Malaysia. Bapak Andika pasti ada kenal. (foto koleksi perusahaan)"] [/caption] . Bantuan perusahaan : Saat berangkat disiapkan tiket kapal terbang PP dan penginapan. Uang saku untuk 2 minggu perjalanan, dipinjamkan perusahaan. Tetapi akan digratiskan apabila saat balik ke perusahaan mampu mempresentasikan secara multimedia dengan baik. Artinya bila semua berjalan sempurna, maka seluruh biaya perjalanan dua minggu menjadi tanggung jawab perusahaan.
.
.
.
Persiapan yang kami tidak duga duga : Ada 7 personil yang sudah kami buatkan passport, tetapi kloter kali ini berangkat 2 karyawati. Sebuah anugrah bagi mereka sehingga keluarga mereka melakukan “selamatan seperti naik haji”. Ini yang membuat saya juga tergugah dan membuat motivasi yang luar biasa untuk yang bekerja.
Saat kembali dari perjalanan: Satu minggu mereka dikantor tanpa bekerja seperti biasa, tetapi harus membuat laporan multimedia dengan Powerpoint dan revisi SOP perusahaan. Kemudian presentasi di depan semua TIM RING 1 (istilah kami dalam perusahaan kami untuk orang orang kepercayaan kami. Mayoritas berasal dari pendidikan SMA).
[caption id="attachment_154431" align="alignleft" width="300" caption="Bapak Iskandar dengan kostum tentara China, di Tembok China. (foto koleksi perusahaan)"] [/caption] Follow up perjalanan : Setelah presentasi dan SOP didiskusikan dan disempurnakan, maka dibuatkan program kerja satu bulan jangka pendek dan tiga bulan jangka panjang. Jangka pendek, kami sediakan semua yang dibutuhkan untuk memiliki WC dan perlengkapan umum yang ideal. Jangka panjang kami renovasi apa yang dibutuhkan untuk menjadi STANDART JERMAN. Karena tujuan perjalan ini adalah meningkatkan kualitas WC dan kebersihan sesuai standart Jerman.
Hasilnya : Perusahaan mempunyaikualitas kebersihan yang jauh lebih baik dan pekerja bahagia mendapatkan bonus perjalanan 2 minggu secara gratis. Satu diantara wanita tersebut telah berhasil menjadi pengusaha dan sampai saat ini kami masih berkomunikasi dengan baik. Kamipun bahagia melihat mereka yang berbahagia. TIM selanjutnya adalah seorang pria untuk semua pekerjaan. Apapun tidak boleh mengeluh dan lakukan yang terbaik untuk perusahaan. Akhirnya kami bertiga (Saya, istri dan Iskandar menuju China). Tetapi kali ini bukan bidang kebersihan tetapi memahami arti “Tuntutlah ilmu sampai negeri China”
.
Keterangan judul artikel : Saya menulis “Gedung DPR belajar memiliki WC”, karena saya selalu katakan bukan merawat WC. Karena seluruh kebersihan adalah milik kamu, bayangan kamu, citra kamu. Bila citra nya buruk dan kotor, maka kamunya kotor. Dan kamu wajib bersih setiap hari.
Karena saya ikut pepatah kuno : “Begitu semua orang tahu akan apa yang dinamakan keindahan, maka dengan sendirinya kejelekan ada.” Karena itu saya sering rapat dengan anak SMA di Mall, kemudian mereka bisa nonton Blitzmegaplex. Termasuk perjalanan tersebut, juga melihat yang indah indah sehingga paham seperti pepatah kuno.
Arti kata belajar dalam judul, menuruti difinisi Ensiklopedia Nasional Indonesia (buku termahal Indonesia karya anak bangsa Indonesia), yang menjelaskan sbb.:
Belajar adalah : Paham bahan nya……. lihat lah kebersihan Bandara Changi sambil jalan jalan Paham metode nya…… contek saja dari Changi dan perbaiki SOP perusahaan Harus ada guru nya…. Perhatikan saja petugas kebersihan Bandara Changi yang sedang kerja Harus ada Evaluasi nya….laporkan dalam bentuk presentasi multimedia Harus ada bukti......dan bisa diperagakan ber ulang ulang dalam bentuk aplikasi lapangan.
Kesimpulan: Mengajarkan dan memotivasi manusia lebih mudah daripada berhasil merubah perilaku berjangka panjang. Untuk bisa operator kebersihan mempunyai rasa memiliki lingkungannya sungguh sangatlah sulit. Itulah seninya manajemen dan pola pola pendekatan antara pengusaha dan pekerja. Semoga gedung DPR RI bisa memiliki WC dan operator yang handal. Sehingga budaya bersih dan citra bangsa Indonesia di pandang dunia.
Semoga artikel ini ada manfaatnya untukkita bersama. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Tentu saja cara ini tidak selalu bisa diterapkan pada perusahaan lainnya. Karena dalam kasus ini ada bonus tersendiri yang dipadukan dengan pendidikan.
.
.
Catatan: Artikel ini dibuat untuk meluruskan artikel yang ditulis oleh Bapak Andika dengan judul: Belajar membersihkan Toilet ke Singapura, Luar Biasa !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H