Pelaku pasar modal terdiri dari underwriter, emiten, broker dan investor. Investor dapat berasal dari korporasi seperti DPPK dan asuransi maupun dari perorangan. Sebagai investor yang memiliki dana adalah pihak yang paling lemah dan memiliki risiko tinggi bahwa dana yang disalurkannya melalui saham dan obligasi di pasar modal tidak dapat kembali. Oleh karena itu, pembahasan manajemen risiko hanya akan dibahas dari sisi investor saja.
Transaksi di bursa dapat berbentuk pembelian saham perdana, pembelian di pasar sekunder maupun pembelian reksadana. Pembahasan manajemen risiko akan dibahas untuk tiap jenis pasar tersebut. Setelah belajar manajemen keuangan di S1 dan S2 maka dapat digaris bawahi bahwa risiko investasi saham adalah overvalued sedangkan risiko investasi obligasi dan MTN adalah default.
Dalam melakukan pembelian Saham di Pasar Perdana atau membeli saham perusahaan yang melakukan Penawaran Umum (go public) yaitu perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk pertama kali di Bursa Efek Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
- Investor mendatangi gerai penawaran umum, dan mengikuti prosedur yang ada untuk membeli saham. atau;
- Jika anda telah menjadi nasabah perusahaan efek penjamin emisi, anda dapat langsung memesan dan membeli saham IPO. atau;
- Anda dapat membuka rekening nasabah perusahaan efek penjamin emisi, sehingga anda dapat memesan dan membeli saham IPO tanpa harus datang ke gerai penawaran umum.
Gambar 14.1: Ayo Nabung saham
Pengambilan keputusan untuk membeli saham perdana umumnya investor berharap adanya abnormal return karena adanya underpricing. Perusahaan yang merencanakan IPO biasanya menunjuk seorang manajer utama, yang dikenal sebagai pelacak buku, untuk membantu mencapai harga yang sesuai di mana saham tersebut harus dikeluarkan. Ada dua cara utama di mana harga IPO dapat ditentukan. Entah perusahaan, dengan bantuan manajer utamanya, memperbaiki harga ("metode harga tetap"), atau harganya dapat ditentukan melalui analisis data permintaan investor rahasia yang disusun oleh bookrunner ("bangunan buku").Secara historis, banyak IPO mengalami underpriced.
Efek dari underpricing IPO adalah untuk menghasilkan tambahan minat pada saham saat pertama kali diperdagangkan. Membalik, atau dengan cepat menjual saham untuk keuntungan, dapat menyebabkan keuntungan signifikan bagi investor yang mengalokasikan saham IPO pada harga penawaran. Namun, underpricing hasil IPO berpotensi kehilangan modal bagi emiten. Salah satu contoh ekstremnya adalah IPO theglobe.com yang membantu bahan bakar IPO "mania" di era internet akhir 1990-an. Ditanggung oleh Bear Stearns pada tanggal 13 November 1998, IPO dihargai $ 9 per saham.
Harga saham dengan cepat meningkat 1000% pada hari pembukaan perdagangan, ke level tertinggi $ 97. Menjual tekanan dari belokan institusional akhirnya mendorong saham kembali turun, dan ditutup pada hari di $ 63. Meskipun perusahaan tersebut berhasil mengumpulkan sekitar $ 30 juta dari penawaran tersebut, diperkirakan bahwa dengan tingkat permintaan untuk penawaran dan volume perdagangan yang terjadi, mereka mungkin telah menghasilkan lebih dari $ 200 juta di atas meja.
Bahaya overpricing juga merupakan pertimbangan penting. Jika saham ditawarkan kepada publik dengan harga lebih tinggi daripada yang akan dibayarkan pasar, penjamin emisi mungkin mengalami kesulitan untuk memenuhi komitmen mereka untuk menjual saham. Bahkan jika mereka menjual semua saham yang dikeluarkan, saham bisa jatuh nilainya pada hari pertama perdagangan. Jika demikian, saham mungkin kehilangan daya jualnya dan karenanya nilainya pun lebih besar. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian bagi investor, banyak di antaranya menjadi klien penjamin emisi paling diminati. Mungkin contoh yang paling terkenal dari hal ini adalah IPO Facebook di tahun 2012.
Oleh karena itu, penjamin emisi memperhitungkan banyak faktor saat menentukan harga IPO, dan berusaha mencapai harga penawaran yang cukup rendah untuk merangsang minat saham, namun cukup tinggi untuk meningkatkan jumlah modal yang memadai bagi perusahaan. Ketika menetapkan harga IPO, underwriter menggunakan berbagai indikator kinerja utama dan tindakan non-GAAP. [29] Proses penentuan harga yang optimal biasanya melibatkan penjamin emisi ("sindikat") yang mengatur komitmen pembelian saham dari investor institusi terdepan.
Dalam melakukan pembelian Saham di Pasar Sekunder atau membeli saham yang telah tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek dapat dilakukan dengan cara investor terlebih dahulu harus menjadi nasabah di salah satu broker saham atau Perusahaan Sekuritas yang menjadi anggota di Bursa Efek. Dalam memutuskan broker saham mana yang akan anda pergunakan tidak tergantung dari perusahaannya namun amat tergantung pada petugas / account officeryang ditunjuk untuk melayani anda. Sistem computer on line real time, pembayaran via bank dan pengawasan ketat dari OJK membuat perusahaan broker saham hanya dapat bersaing pada pelayananan.
Mulailah menabung saham sekarang juga. Ketimbang membayar angsuran mobil Toyota Agya ST tanpa DP selama 5 tahun sebesar Rp3.025.000,- lebih baik anda sisihkan gaji anda untuk mulai membeli saham. Hasil yang anda akan peroleh dari menabung saham akan berlipat ganda di tahun ke empat ketimbang penyusutan nilai ekonomis Toyota Agya ST usia 5 tahun. Beberapa tips yang umumnya disampaikan account officer dari perusahaan sekuritas untuk investor pemula dengan nilai investasi dibawah Rp50 juta adalah sebagai berikut:
- Beli saham blue chip
- Jangan berspekulasi
- Jual saham yang nilainya akan turun dan beli saham yang nilainya akan naik sesuai saran broker.