Lihat ke Halaman Asli

Sembodo Nugroho

Master of Animal Science

Dampak dari Praktik Perjokian Karya Tulis Ilmiah, Begini Dampaknya...

Diperbarui: 20 Februari 2023   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Pexels.com

Joki karya tulis ilmiah adalah kegiatan tidak etis yang melibatkan seseorang atau sekelompok orang dalam menulis atau menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang sebenarnya bukan hasil karyanya sendiri, tetapi hasil dari karya orang lain. Tindakan ini merupakan bentuk plagiarisme atau tindakan mengambil karya orang lain tanpa izin atau tanpa memberikan kredit yang seharusnya.

Plagiarisme adalah suatu tindakan tidak etis yang dapat merugikan penulis asli, institusi akademik, dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, setiap penulis yang ingin menulis karya tulis ilmiah harus menghindari tindakan plagiarisme dengan melakukan penelitian yang benar dan mengutip referensi yang tepat.

Dalam menulis karya tulis ilmiah, penulis harus memastikan bahwa karya tersebut bukan hasil dari joki karya tulis ilmiah atau plagiarisme. Setiap informasi yang digunakan dalam karya harus dikutip dengan benar dan diberikan referensi yang tepat. Selain itu, penulis juga harus memastikan bahwa karya tersebut original dan tidak pernah dipublikasikan sebelumnya di tempat lain.

Ketika menulis karya tulis ilmiah, penulis juga harus mengikuti aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh institusi atau jurnal yang akan mempublikasikan karya tersebut. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya tindakan joki karya tulis ilmiah dan plagiarisme.

Praktik perjokian atau plagiatisme dalam kampus dapat memiliki beberapa efek negatif, di antaranya:

  1. Merusak Integritas Akademik: Praktik perjokian dapat merusak integritas akademik di kampus. Kampus adalah tempat di mana kejujuran dan integritas sangat penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat. Jika praktik perjokian dibiarkan berlangsung, maka integritas akademik di kampus bisa rusak.
  2. Menurunkan Kualitas Pendidikan: Praktik perjokian dapat menurunkan kualitas pendidikan yang diberikan di kampus. Ketika mahasiswa atau dosen menggunakan karya tulis yang tidak asli atau plagiat, maka mereka tidak akan memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang seharusnya mereka dapatkan melalui penulisan karya tulis ilmiah sendiri.
  3. Membuat Ketidakadilan: Praktik perjokian dapat membuat ketidakadilan bagi mahasiswa maupun dosen yang benar-benar melakukan penelitian dan menulis karya tulis ilmiah mereka sendiri. Jika ada mahasiswa yang menggunakan karya tulis yang tidak asli atau plagiat, maka mereka bisa mendapatkan nilai yang sama dengan mahasiswa yang benar-benar melakukan penelitian dan menulis karya tulis ilmiah mereka sendiri.
  4. Merugikan Institusi: Praktik perjokian juga dapat merugikan institusi pendidikan di kampus. Jika praktik perjokian dibiarkan berlangsung, maka reputasi institusi dapat tercemar dan bisa berdampak pada jumlah pendaftar dan daya tarik kampus untuk menerima dana dari sponsor.

Untuk menghindari efek negatif tersebut, kampus harus memperketat pengawasan terhadap praktik perjokian dan memberikan sanksi yang tegas bagi mahasiswa yang melakukan praktik tersebut. Selain itu, kampus harus juga memberikan pendidikan tentang etika akademik dan teknik penulisan yang benar untuk mencegah terjadinya praktik perjokian di kampus.

Top of Form

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline