Lihat ke Halaman Asli

Bayang

Diperbarui: 28 Februari 2021   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengusung pedang kian tajam.

Dipatik segelintir, membara membahana.

Terkadang membawa asa.

Terkadang membawa pantulan.

Jernih danau atau retorika jiwa.

Tapi semua berhikmah, tinggal darimana jendela jiwa menerka.

Siapa yang tahu, hanya yang beretorika.

Melempar virus penuh bayang.

Hanya dia dan nirwana.

Lihat tapi buta?

Dengar tapi tuli?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline