Lihat ke Halaman Asli

Nur Khazin

Wiraswasta

Ketidakpatuhanmu, Kini Pendidikanku Tertunda

Diperbarui: 8 Juli 2020   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: DKK Kota Semarang, Selasa 7 Juli 2020

Semarang - Mungkin judul di atas sedikit menohok di telinga kita, namun ini memang yang terjadi dilingkungan kita; masih banyak masyarakat yang keluar rumah tanpa pakai masker.

Dari tampilan data yang dirilis DKK Kota Semarang pada Selasa, 7 Juli 2020 ini; kota Semarang terus mengalami kenaikan  kasus covid - 19, ini menunjukkan bahwa masih rendahnya kepatuhan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.

Yang perlu penulis tekankan disini adalah dampak dari ketidak patuhan kita dalam hal protokol kesehatan yang dicanangkan pemerintah; seperti pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan lain sebagainya. Hal ini yang dirugikan tidak hanya kita yang tidak patuh, akan tetapi anak-anak kita yang sekolah akan mengalami kendala alias ditundanya pembelajaran dikelas secara langsung.

Sekolah formal mungkin bisa memasukkan sekolah dengan standar dan prosedur kesehatan sesuai aturan pemerintah atau bisa juga menggunakan sistem pembelajaran via online atau daring karena memiliki anggaran yang cukup dan bisa dibiayai dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Akan tetapi lembaga-lembaga non Formal seperti Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) merupakan lembaga pendidikan yang mempelajari dan mendidik anak-anak bangsa dari segi Pendidikan Keagamaan, Pembentukan karakter dan penanaman Akhlakul Karimah ; Hal ini masih dilaksanakan sampai saat ini dengan biaya swadaya masyarakat dan wali santri tidak ada Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah seperti di sekolah formal.

Dokpri

Doc: MDT. Hidayatun Nasyiin Mijen sebelum corona. Dokpri

Anak-anak saat ini sudah mulai jenuh dengan kehidupannya dirumah yang serba terbatasi dan lamanya waktu libur, mereka menantikan pendidikan seperti sebelum terjadinya corona; Sistem pembelajaran online belum bisa menggantikan kebahagiaan mereka dalam bersosialisasi dengan teman-temannya; mereka rindu goresan kapur tulis dipapan tulis yang kusam  dengan tulisan pegon ustadznya dan hanya ditemukan di Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT).

Oleh karena itu, mari kita bantu mereka untuk mewujudkan impiannya dan bisa nyaman kembali dalam belajar keagamaan; Jangan biarkan mereka lelah menunggu karena ketidak patuhan kita untuk menanggulangi virus corona ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline