Rio+20 merupakan konferensi yang diadakan oleh PBB dan dihadiri oleh pemimpin-pemimpin seluruh negara di dunia. Sesuai dengan namanya, konferensi ini akan diadakan di Rio De Janeiro, Brazil pada tanggal 4 sampai 6 Juni 2012 mendatang. Dengan fokus pada dua tema, green economy untuk pengentasan kemiskinan dan pengkoordinasian untuk sustainable development, diharapkan konferensi ini dapat menjadi kerangka kerja yang kuat dan mengikat seluruh negara untuk melakukan transformasi menuju pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Rio+20 sendiri merupakan lanjutan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi atau Earth Summit yang diadakan 19 tahun silam. Isu-isu lingkungan yang berkembang pada saat itu mendorong perubahan arah pembangunan sehingga diadakan KTT Bumi hingga menghasilkan Agenda 21 yang saat ini kita kenal. Namun, hasil dari KTT tersebut tidak seluruhnya diimplementasikan dengan baik karena berbagai kendala seperti korupsi, tidak adanya transparansi serta implementasi yang lemah sehingga diperlukan evaluasi. Konferensi ini merupakan event yang sangat penting karena menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait pembangunan berkelanjutan di masa mendatang. Transisi pembangunan ini akan melibatkan seluruh komponen masyarakat sehingga partisipasi mereka diperlukan dalam mempersiapkan konferensi Rio+20 ini. PBB sendiri telah mencoba mengikutsertakan anak-anak dan pemuda dalam konferensi Rio+20. Pada tanggal 27 September sampai 2 Oktober 2011, United Nations Environment Programme (UNEP) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia mengadakan kegiatan the 2011 TUNZA International Children and Youth Conference on the Environment di Bandung, Indonesia. Deklarasi Bandung yang merupakan hasil nyata dari konferensi ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi para stakeholder yang terlibat dalam konferensi Rio+20.