Soundtrack maupun ilustrasi musik menjadi bagian penting dari sebuah film. Betapa hambarnya film tanpa musik pengiring, entah itu sebagai suara latar atau lagu tema yang mengiringi tampilan adegan. Lagu tema dan ilustrasi musik mampu membangun emosi penonton hingga merasuk ke dalam pikiran dan perasaan.
Untuk soundtrack atau lagu tema banyak contoh yang bisa dijadikan referensi. Film Titanic dengan soundtrack fenomenal "My Heart Will Go On" yang dibawakan Celine Dion misalnya. Atau film animasi Disney "Frozen" dengan lagu yang dihafal anak-anak "Let It Go." Lagu-lagu tersebut mampu membawa penontonnya seolah-olah masuk menjadi bagian dalam film.
Tapi kali ini saya tak akan membahas kemegahan sountrack film Hollywood, Korea, Jepang atau India. Tahun 2019 ini diwarnai film-film nasional berkualitas dengan lagu tema yang juga mengena. Sebut saja Keluarga Cemara dengan lagu tema "Harta Berharga" yang dibawakan Bunga Citra Lestari. Ada juga film berbahasa daerah dengan jumlah penonton terbanyak "Yo Wis Ben 2" dengan soundtrack yang sangat merepresentasikan filmnya macam "Gandolane Ati", "Lagu Galau" dan "Tak Ambung."
Tapi yang bisa dibilang paling fenomenal dan sangat berkesan bagi saya pribadi adalah film "Dilan 1991." Meski belum mampu menyaingi jumlah penonton film pertamanya, "Dilan 1991" tercatat sebagai film terlaris tahun 2019 dengan 5 juta lebih penonton. Banyak orang bahkan yang sudah berkeluarga seperti saya sukses dibikin baper (terbawa perasaan) oleh tingkah polah Dilan dan Milea yang membuat saya menontonnya di bioskop lebih dari sekali.
Selain tingkah polah Dilan dan Milea serta kisah kasih mereka berdua yang berakhir tak sesuai harapan, jutaan penikmat film dibikin baper oleh soundtrack dan ilustrasi musik yang mengiringi film berdurasi 121 menit ini. Ya, selain pada cerita dan karakter para tokohnya, kekuatan film arahan Fajar Bustomi ini, sebagaimana film pertama, ada pada lagu-lagu yang menghiasinya.
Masih dengan The Panasdalam Bank sebagai band yang juga menggarap musik dan lagu original soundtrack "Dilan 1990." Semua lagu soundtrack film ini diciptakan oleh sang penulis novelnya yakni Pidi Baiq, yang juga pentolan The Panasdalam Bank. Maka tak heran jika semua lagu soundtrack film ini begitu pas dan mengena dengan kisah dalam novel dan filmnya.
Album soundtrack "Dilan 1991" ini dirilis secara resmi tanggal 1 Maret 2019, dua hari setelah filmnya resmi rilis secara nasional. Saya sendiri baru mendapatkan CD originalnya lebih sebulan setelah dirilis di gerai ayam goreng cepat saji KFC di daerah saya, Probolinggo. Itulah mengapa saya, meski terlambat, baru bisa plong menulis review ini, tentu dengan referensi CD original bukan bajakan dan bukan download dari link tak resmi di internet.
CD orginal film ini bertajuk "OST Dilan Bagian Kedua" dengan sampul yang sangat identik dengan novelnya. Cover depan berwarna abu-abu, sementara cover belakang coklat muda. Di cover depan di bawah tulisan judul album terdapat sub judul "dia adalah Dilanku Tahun 1990" dengan gambar Dilan berseragam SMA di depan sepeda motornya. Sementara di cover belakang tercantum 14 judul lagu dengan gambar karakter Milea di samping tulisan "Dia adalah Dilanku Tahun 1991." Cakram CDnya juga kombinasi warna khas dunia Dilan, abu-abu dan coklat. Sementara di dalam cover terselip lipatan selembar kertas lux yang berisi teks 14 lagu yang ada di album tersebut.
Dari 14 lagu yang ada di album produksi Warner Music Indonesia ini, enam di antaranya adalah lagu yang pernah muncul di album "Voor Dilan" dan "OST Dilan 1990." Keenam lagu tersebut adalah "Kamulah Mauku," "Itu Akan Selalu," "Dulu Kita Masih Remaja," "Kaulah Ahlinya Bagiku," "Di Mana Kamu" dan "Kemudian Ini." Semua lagu lagu tersebut dinyanyikan oleh Ajeng KF, yang pada beberapa berita disebut sebagai istri pemain Jimbe The Panasdalam Bank.
Sementara delapan lagu lainnya adalah lagu baru yang dirilis nyaris bersamaaan dengan rilis film "Dilan 1991." Delapan lagu tersebut merupakan kolaborasi The Panasdalam Bank dengan beberapa vokalis bersuara syahdu nan merdu.
Maka tak heran jika kebanyakan lagu di film ini bernuansa mellow, sendu mengharu biru. Namun ada juga beberapa lagu bernuansa ceria khas spirit anak muda. Aransemen musiknya dibuat sederhana dan mudah dicerna, pun demikian dengan lirik lagunya yang simple namun sangat mengena di rasa.