Lihat ke Halaman Asli

Fiksi Mini : Di 2010

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

-200410-
Wo, kalo mau keluar, klik yg mana? Ti, ti.. gaptekmu itu ga ilang ilang. Awas ya kamu! Genderuwo menghindar waktu kuntilanak mau mencubit pinggangnya.

Gaun baru itu pas sekali untukku. Kuputar putar badanku, sambil bercermin aku tersenyum. Yang penting, bolong di punggung tertutup.

Kepalaku terasa berat.Mungkin krn kbanyakan tidur.Tidur yg panjang.Lengan kiriku pegal, kupindahkan kepala yang kutenteng ke kanan.

-190410-
Toby jatuh dari KA. Sekelebat teringat kata2 Ki Joko,Persejaya akan menang.Tapi dia tidak bilang aku akan mati.Stlh itu semua gelap,kepala Toby pecah.

Mata Nining kosong,waktu asst Ki Joko bilang "Jgn lupa minggu dpn datang lg". Di dalam, Ki Joko sedang benerin celana

Kampung itu kampung dukun. Yang paling tinggi ilmunya, menjadi Kepala Kampung

"Pasti ini londri-an Ki Joko" guman petugas londri melihat tumpukan baju hitam berbau kemenyan

Langit gelap, angin berderu, kilat menyambar nyambar di kampungku. Ah, Ki Joko dan Tuk Tula sedang bertukar ilmu.

"Pa, ini diisi apa?". Dukun terkenal itu membaca formulir pendaftaran anaknya, kolom pekerjaan orang tua. Dia berpikir keras

"Mbah, aku mau belajar dan nerusi pekerjaan mbah" kata Tejo. Neneknya shock. Dia paraji kondangl di kampungnya

"Pohon itu kenang2an terakhir ibumu sebelum pergi dengan lelaki lain" kata bapak sambil membayangkan malam waktu dia menguburkan mayat istrinya. Di bawah pohon itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline