Lihat ke Halaman Asli

Bhineka Jadi Ika

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesiaku, lebammu sudah lelah kuratapi
Indonesiaku, luka lukamu kian lumrah kami lupakan
Indonesiaku, sumpah mana lagi yang harus kami tuntaskan agar koyak negeri dapat kami jahit jadi selempang di dada kami?
Indonesiaku, haruskah aku terus muak dengan pertikaian anak-anakmu?
Haruskah aku malu mengaku kau tumpah darahku?

Oh pertiwi nan malang,
Syahdumu hanya suara miskin di kaki langit
Generasimu memeluk luka digigit korupsi elit yang laten
Segala jelata masih sedih pekik "Merdeka!!"
Karena batin diiris para tuan-tuan serakah
Yang menunggu mati karena terlalu banyak menelan uang penuh kuman

Indonesiaku, sumpah pemudamu sudah ke mana?
Hanya berlaku untuk kaum desa yang nasionalis
Ataukah juga untuk anjing-anjing pejabat di ibukota?
Haruskah kami buat sumpah yang baru
Bahwa NKRI ini harga mati untuk korupsi
Bahwa ke-bhineka-an telah dipaksa menjadi esa di telapak penguasa?

Indonesiaku, aku minta lagi perang, bolehkah??
Perang pada munafiknya tuan penguasamu
Perang pada serakahnya tuan penguasamu
Sebab, dari merekalah kini kami ratapi papua, ambon, poso
Dari merekalah kini aku terus menangis tiap hari
Untuk runtuhnya satu nusa satu bangsa kami

Panite, oct 28, 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline