Lihat ke Halaman Asli

MOH. RIDHO ILAHI ROBBI

Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

Pengajian Rutin PCM Kota Sumenep dihadiri Oleh Putra KH. Bahaudin Mudhary

Diperbarui: 24 April 2024   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PCM KOTA SUMENEP : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Sumenep (PCM) setiap pekan selalu mengadakan Pengajian Rutin.

Namun, ada yang berbeda pada pengajian kali ini, dimana Pengajian rutin yang biasanya dilaksanakan di Masjid-masjid milik Muhammadiyah (Bergiliran secara rutin) kali ini dilaksanakan di Masjid Yayasan Pesantren Kh. Bahauddin Mudhary pada Selasa, (23/04/2024)

Tema yang diangkat dalam pengajian kali ini adalah “Keluarga Mudhary, Muhammadiyah dan Epistemologi “Tera’ Ta’ Adhamar”.

H. Bahrus Shurur, M.Ag, selaku penceramah pada pengajian kali ini membahas tuntas trentang sepak terjang sosok Kh. Bahaudin Mudhary di Muhammadiyah.

Dokumen Pribadi penulis 

“Sosok Kiyai Nyentrik selalu disandingkan pada Almarhum Kh. Bahaudin Mudhary, karena beliau bukan hanya sekedar kiyai, melainkan sosok intelektual muhammadiyah yang bisa diterima di berbagai macam kalangan, karya beliau juga tetap eksis sampai sekarang” Ungkap Bapak Bahrus saat menjadi penceramah di Pengajian Rutin PCM Kota Sumenep.

“Kh. Bahaudin Mudhary juga menjadi sosok yang membuktikan bahwa dengan berkarya kita bisa hidup kekal abadi”

Pengajian PCM kota juga dihadiri oleh Ir. KH. Ahsani Taqwimy, M.BA beliau adalah putra dari KH. Bahaudin Mudhary, dan saudara dari bapak Achsanul Qoshasi.

Diakhir pengajian diadakan penyerahan Buku “Matahari Dibalik Benteng Tradisi” Karya Bahrus Shurur, M.Ag yang diserahkan pada bapak “Kyai Tatang” Sapaan Akrab dari Ir. KH. Ahsani Taqwimy, M.BA. yang saat ini menjadi Pimpinan dan Pengasuh Pondok pesantren Modern Al Azhar. 

Ahmad Riadi, S.Pd., MH. Selaku Sekretaris PCM Kota Sumenep yang Juga merupakan dosen di Universitas Bahaudin Mudhari (UNIBA MADURA) Menyatakan “Pengajian seperti ini memang harus kita galakkan untuk merefresh kembali sejarah perjuangan para tokoh-tokoh muhammadiyah di masalalu baik lokal maupun Nasional”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline