Lihat ke Halaman Asli

MOH. RIDHO ILAHI ROBBI

Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

Tasawuf Cinta: Pesona Pertemuan Cinta dengan Kaum Hawa

Diperbarui: 12 Maret 2024   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tasawuf cinta adalah suatu konsep yang mencoba menyelami dimensi spiritual dalam cinta, memandangnya sebagai perjalanan mendalam untuk mencapai persatuan dengan Sang Pencipta. Cinta sendiri adalah sebuah rasa, untuk menjelaskan tentang cinta, maka seseorang harus mengalaminya terlebih dahulu, cinta juga merupakan hak prerogatif Tuhan, seseorang bisa memilih dengan siapa dia menikah, tapi dia tidak bisa memilih dengan siapa dia mencintai. Dalam konteks ini, mari kita eksplorasi tema tasawuf cinta melalui pengalaman pertemuan yang memikat dengan seorang wanita.

Keindahan Pertemuan

Pertemuan dengan seseorang seringkali menjadi titik awal perjalanan cinta yang menakjubkan. "Cinta berawal dari mata lalu turun ke hati" kira-kira begitulah pendapat dari beberapa kalangan remaja yang sempat saya temui. Dalam tasawuf cinta sendiri, setiap pertemuan dianggap sebagai tanda dari Yang Maha Esa, yang menciptakan setiap hubungan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Secara sederhana cinta memang berawal dari pertemuan, tentunya seseorang tidak bisa mencintai orang yang belum pernah dia temui. 

"Lalu kapan kita mulai mencintai tuhan, padahal tidak pernah kita temui?"

 Nah, jika terlintas pertanyaan seperti itu dalam diri kita, saya sarankan agar kita mencoba untuk mengoreksi pertanyaan tersebut. Sebenarnya, pertanyaan yang demikian akan lebih mudah dijawab menggunakan pertanyaan yang lain, "Apakah benar kita tidak bertemu dengan tuhan, atau kita tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita?". Contoh sederhananya adalah ketika ada seorang laki-laki yang mencintai wanita yang berada di belahan dunia lain (misalnya laki-laki tersebut warga negara Indonesia sedangkan si wanita warga negara Rusia) lalu tanpa adanya pertemuan, mengapa mereka bisa jatuh cinta? Jawabannya adalah karena dia menyadari kehadiran seorang yang dicintai ada pada hidupnya.

Mata sebagai Jendela Hati

Dalam tasawuf cinta, pandangan mata memiliki makna mendalam. Pertemuan dengan seorang wanita bisa menjadi awal dari pemahaman yang lebih dalam tentang keindahan ciptaan Tuhan. Mata bukan hanya jendela untuk melihat, tapi juga untuk merasakan kehadiran-Nya melalui keindahan yang tercermin dalam wajah dan sikap seorang wanita.

Mata memang menjadi awal dari terciptanya sebuah rasa cinta tapi jika hanya dicukupkan sampai disitu, kita tidak akan pernah memahami arti tasawuf cinta. Cinta yang hanya dibatasi dari panca indera hanya akan menjadi nafsu belaka. Namun, jika ditingkatkan lagi, maka kita akan menemukan sebuah cinta yang kekal karena pandangan kita tidak lagi tentang materi melainkan hal diluar itu semua.

Kedalaman Emosi

Tasawuf cinta membawa kita melampaui level fisik dan emosional. Pertemuan dengan seorang wanita dapat membangkitkan perasaan cinta yang lebih dalam, mengajarkan kita untuk memahami dan merasakan kasih sayang sebagai refleksi dari kasih Tuhan kepada kita.

Seorang Buddha pernah mengatakan "jika kita menyukai bunga maka kita akan memetiknya lalu memajang di depan teras rumah kita, tapi jika mencintai bunga maka kita akan menjaga dan menyiraminya sampai bunga itu mekar dengan indah" kira-kira seperti itulah arti dari cinta yang sebenarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline