Lihat ke Halaman Asli

Buruh vs Pengusaha

Diperbarui: 23 November 2015   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pagi ini lagi asik dengerin radion Sonora di mobil (yes, I'm that Old). Ada wawancara dengan ketua KSPSI (organisasi buruh) Bapak Andi Gani. Mengenai PP Pengupahan 2015 yang merujuk ke sistem kenaikan upah buruh tahunan.  

UPAH BURUH

Sudah lama saya memimpikan keluarnya PP Pengupahan 2015, saya bukan pengusaha, saya buruh berdasi (kadang-kadang aja) yang merindukan kedamaian. Mengapa PP Pengupahan 2015 ini penting? karena PP ini mengeluarkan unsur POLITIK dari sistem kenaikan Pengupahan Buruh yang selama ini diterapkan. UMR selama ini diketok palu oleh penguasa daerah aka Gubernur, yang dipilih oleh masyarakat daerahnya, termasuk BURUH. Tekanan untuk mematok UMR setinggi mungkin akan menjadi beban Gubernur. Ilustrasinya: seorang calon gubernur dapat menjanjikan UMR naik 2 kali lipat jika terpilih, contoh lain, Gubernur Incumbent akan menaikkan UMR untuk memastikan dia terpilih lagi untuk periode berikutnya. Tentu tidak semua Gubernur akan melakukan hal negatif ini, namun tentu saja ada potensi untuk melakukan hal-hal ini untuk menarik pemilih. Oleh karena itu, sistem penentuan upah buruh yang tripartit itu musti dibumi hanguskan.

PP Pengupahan 2015 juga bukan sistem pengupahan yang sempurna, PP ini akan berjalan baik jika perekonomian terus membaik. Jika pertumbuhan ekonomi stagnan, maka upah real buruh juga akan stagnan. PP ini juga harus mengantisipasi kejadian luar biasa seperti hyperinflation, hyperdeflation dan lain sebagainya. Bahkan pengusaha pun masih keberatan dengan PP Pengupahan 2015, terutama bernegosiasi dengan buruh yang masa kerjanya diatas satu tahun. 

 

It's Us VS Them 

Menarik disimak adalah pernyataan dari Bapak Andi Gani dalam wawancara tadi adalah beliau mempertanyakan mengapa kebijakan ekonomi Paket 1-6 yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi sampai saat ini seluruhnya untuk membantu pengusaha, tidak ada satupun yang membantu Buruh. Pernyataan ini cukup mengagetkan buat saya (bahkan mampu memaksa saya menulis hal ini di Kompasiana, suatu hal yang belum pernah saya lakukan, yes first post!). Bukankan Pengusaha dan Buruh ADA DALAM KAPAL YANG SAMA?. Kapal hanya bisa maju kalau semua mendayung ke arah yang sama bukan?. Pemikiran Buruh Melawan Pengusaha menurut saya sangat berbahaya, terlebih pernyataan ini keluar dari seorang Presiden KSPSI, yang mewakili jutaan buruh.

 

Upah Naik Yes, Politisasi UMR No.

PP Pengupahan 2015 menurut saya langkah awal menghilangkan politik dari sistem pengupahan Buruh. PP ini juga belum sempurna, dan sistem pengupahan buruh yang sempurna tentu saja sangat tidak mungkin terjadi, mirip game theory, selalu ada pihak yang dirugikan. Win-win solution tidak akan pernah terjadi, yang bisa dilakukan adalah menghormati peraturan yang diberlakukan.

salam perbaikan !

Dodo

GalauPagiHari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline