Lihat ke Halaman Asli

Arief Setyo Widodo

Pengetik teks bebas

Karimata, Mutiara yang Terlupakan

Diperbarui: 11 Februari 2016   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pulau Karimata"][/caption]

Karimata dikenal sebagai nama selat yang memisahkan antara pulau Sumatera dan Kalimantan. Pertemuan arus Laut Cina Selatan dan Laut Jawa menjadikan wilayah ini memiliki gelombang laut yang ganas. Gelombang laut yang seringkali memangsa kapal-kapal yang kurang beruntung. Benar saja, gelombang setinggi hampir 2 meter selalu setia mengombang-ambingkan speedboat kecil yang kami tumpangi. Berlayar di perairan terbuka selat Karimata memang menawarkan sensasi unik yang memacu adrenalin. Beruntung, kami akhirnya bisa sampai di dermaga Betok, Pulau Karimata dengan selamat.

Segerombol ikan renyok tampak jelas berenang-renang di bawah dermaga. Air laut di sini tampak begitu bening dan bersih. Saking beningnya, dasar laut pun terlihat jelas di siang yang cerah itu. Berbeda dengan di lautan lepas tadi, gelombang di sekitar pulau Karimata sangat tenang. Kondisi air laut yang bening seperti ini mengingatkanku pada beberapa pulau di Indonesia timur seperti Ambon dan Waigeo, Raja Ampat. Dari permukaan saja sudah terlihat menarik apalagi di dasar lautnya. Rasanya Karimata bisa disejajarkan dengan pulau-pulau eksotis di Indonesia bagian timur.

Pesona pulau-pulau di Karimata pun tak kalah menariknya. Tepat di tengah pulau Karimata terdapat gunung Cabang (1030 mdpl) yang merupakan puncak tertinggi di pulau Karimata. Dilihat dari kejauhan, vegetasi di gunung Cabang tampak lebat. Kondisi hutan di sini memang masih alami dan termasuk kawasan hutan lindung. Beberapa waktu lalu ada rencana hutan pulau Karimata akan dijadikan tempat konservasi Orangutan, namun warga menolaknya. Masih belum jelas memang rencana penempatan Orangutan di Karimata. Namun adanya rencana itu menunjukkan bahwa lingkungan hutan pulau Karimata yang masih alami punya kesamaan dengan habitat asli Orangutan di Kalimantan dulu.

[caption caption="salah satu sudut dusun Betok, di kejauhan tampak megah gunung Cabang"]

[/caption]

Selain hutan pulau Karimata yang terbilang luas dan masih alami. Ada juga daya tarik lain yaitu air terjun bidadari yang letaknya ada di kaki gunung Cabang. Dari Betok dibutuhkan waktu seharian untuk menuju air terjun Bidadari karena harus menembus jalan setapak di tengah hutan. Adanya gunung Cabang memungkinkan warga pulau Karimata menikmati air tawar yang mengalir melalui beberapa sungai. Di Betok air gunung dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah hingga ujung dermaga. Air tawar di sini sangat melimpah bahkan di musim kemarau sekalipun.

Tak jauh dari pulau Karimata, ada pulau kecil yang dinamakan pulau Kepayang. Terletak di sebelah utara pulau Karimata, pulau ini biasa dijadikan sebagai tempat singgah nelayan. Hanya sedikit nelayan yang menetap di pulau ini. Hamparan pasir putih dan pohon kelapa menghiasi beranda pulau Kepayang, sementara di belakangnya tampak hijau pucuk pepohonan. Menurut warga setempat, pulau Kepayang dikenal sebagai penghasil buah-buahan terutama durian. Pulau pasir putih dengan hiasan pohon kelapa, dikelilingi laut yang sangat jernih dengan ikan melimpah, ditambah lagi banyaknya buah-buahan tropis. Tentu saja bisa membuat yang berada di sana jadi mabuk kepayang.

[caption caption="Pulau Kepayang"]

[/caption]

Itulah sekilas gambaran tentang kepulauan Karimata. Sebenarnya masih banyak pulau-pulau kecil lain yang dari kejauhan tampak eksotis dengan pasir putih dan nyiur yang melambai-lambai. Karimata seolah seperti mutiara yang terlupakan, ketika semua mata tertuju ke arah timur. Kilauan mutiara dari timur begitu mempesona, seolah hanya di sanalah tempat terindah di Nusantara. Padahal di bagian barat Indonesia masih ada mutiara yang sebenarnya tak kalah mempesonanya. Hanya saja mutiara Karimata ini masih terlihat kusam sehingga tampak kurang begitu menarik. Mungkin perlu sedikit polesan agar mutiara Karimata lebih berkilau.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline