"Akar kata dari bahasa Yunani untuk tidak ortodoks adalah orthos, atau 'benar', dan doxa, atau 'pendapat'. Jadi, seseorang yang keyakinannya ortodoks memiliki 'pendapat yang benar', sedangkan orang yang tidak ortodoks, tidak. Definisi ini telah berkembang sehingga makna tidak ortodoks lebih dekat dengan 'tidak biasa' atau 'inovatif' daripada sekadar 'salah'," lansir laman Vocabulary.
Saya tidak akan berbicara tentang ortodoksi dalam agama atau ideologi. Ini tentang seorang Eric Gales. "Ada beberapa elemen yang menonjol dalam permainan Eric. Tekniknya sangat mengesankan, bermain dengan tangan kiri dan dawai gitarnya dipasang dengan urutan terbalik. Pengaruh Eric Johnson dapat dilihat pada pergeseran posisi tangga nada pentatonik minor dan pada baris-baris yang dipilih secara ekonomis," ulas Andy G. Jones di laman Guitar World. Sederhananya, Eric Gales memainkan right-handed guitar yang biasa kita jumpai sehari-hari untuk dimainkan secara left-handed alias kidal. "Eric Gales sangat teliti dalam mengatur setelan gitarnya dan suka menyetem gitarnya setengah langkah ke E flat. Seperti yang kita ketahui bersama, gitar umumnya disetel E-A-D-G-B-E. Untuk menyetel gitar Anda ke E flat, Anda harus menurunkan setiap senar ke bawah setengah langkah. Oleh karena itu, penyeteman baru Anda adalah Eb Ab Db Gb Bb Eb," jelas blog Roadie dalam Backward and Upside-Down in E-Flat feat. Eric Gales.
Unorthodoxy by Accident
Semua berawal dari Eugene Gales, kakak dari Eric. Eugene yang kidal, mengajari Eric cara bermain gitar. Meskipun Eric secara alami tidak kidal. Tanpa ragu, Eric belajar memainkan gitar untuk yang bertangan kanan dengan secara kidal. Dengan demikian, gitar Eric terbalik yang berarti bahwa senar E yang lebih rendah berada di bagian bawah. "Dia telah mendobrak standar stereotip permainan gitar dan telah berhasil dengan sangat baik untuk menjadi unik dan juga mudah diingat, yang mana hal ini bukanlah hal yang mudah," simpul Roadie. Inilah yang saya maksud sebagai unorthodoxy seorang Eric Gales.
Amit Sharma dalam Eric Gales interview: "I asked Stevie Ray Vaughan for an autograph and he said ‘Only if you sign one for me first!'" di Music Radar, menulis bahwa saat Eric ditanya tentang seberapa besar pengaruh bermain dengan tangan kiri dan posisi gitar terbalik terhadap sound-nya. Eric menjawab:
Filosofi saya selalu 'Saya akan terus memikirkan hal ini sampai saya mendapatkannya, bahkan jika itu membutuhkan waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan, saya akan terus melakukannya. Dan entah bagaimana, mencari tahu cara saya sendiri dalam melakukan sesuatu, meniru para pahlawan saya, berubah menjadi orang lain yang mengatakan, 'Wow, dia punya gayanya sendiri, karena kedengarannya berbeda!
Saya tidak tahu apakah ada suara yang berbeda antara pemain kidal dan pemain non-kidal, dari bending hingga vibrato, pull-off dan hammer-on, legato hingga lick dan sebagainya. Saya tidak tahu. Orang-orang bertanya kepada saya tentang keuntungan dan kerugian bermain gitar dengan tangan kiri dan terbalik. Mungkin ada beberapa akord yang bisa saya mainkan dengan senar yang lebih terbuka. Saya tidak ingin menyebutnya sebagai keuntungan atau kerugian, tetapi tentu saja, pasti ada beberapa jangkauan alternatif yang dapat saya capai daripada yang sulit dicapai oleh beberapa pemain non-kidal.
Namun, tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemain non-kidal yang terasa mustahil bagi saya. Saya tahu inspirasi akan mendorong saya untuk mencari tahu. Saya mungkin harus menggunakan ibu jari atau apa pun, namun tidak ada yang terlarang. Semuanya adalah permainan terbuka... Saya akan menggunakan kaki dan jari-jari kaki saya jika perlu (tertawa)!
Definisi bahwa unorthodoxy telah berkembang sehingga makna kata ini lebih dekat dengan 'tidak biasa' atau 'inovatif' alih-alih sekadar 'salah' semakin terasa benarnya dalam kasus Eric Gales.
Little Wing dalam Cita Rasa Jazz