"Jumlah huruf dalam lafal basmalah adalah dua puluh satu huruf. Kesepuluh qurra (pembaca) dari sepuluh qira'at yang mutawattir sepakat dalam hal ini. Umum diketahui bahwa dalam basmalah terdapat dua alif yang tidak tertulis dalam tulisan, dan keduanya adalah dua alif yang berada sebelum huruf terakhir pada kata Allah---nampaknya ada kekeliruan tulis, mestinya (i)smi---dan ar-Rahman," jawab pengasuh forum tanya jawab dalam Islam Web.
Basmalah sendiri merupakan akronim dari lafal bismillahirrahmanirrahim. Dalam bahasa fenomena kebahasaan ini disebut naht. Seperti halnya Alhamdu lillahi bentuk naht-nya adalah hamdalah, la haula wala quwwata illa billah bila di-naht-kan menjadi hauqalah, dan banyak lagi. Mirip, akronim puskesmas untuk Pusat Kesehatan Masyarakat atau kadarkum untuk Kelompok keluarga Sadar Hukum.
Syeikh Abdullah bin Ali Basfar, seperti dikutip Wikipedia, menyebutkan bahwa Abdullah bin Mas'ud berkata: "Siapa pun yang ingin Tuhan Yang Maha Kuasa menyelamatkannya dari sembilan belas zabaniyah (malaikat penjaga neraka), biarkan dia membaca dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang, karena itu sembilan belas huruf, sehingga Tuhan dapat membuat setiap hurufnya menjadi perisai untuk masing-masing satu dari mereka."
Dari perkataan sahabat ini kita mengetahui bila jumlah huruf dalam basmalah ada 19, berbeda dengan yang disebutkan pengasuh Islam Web, 21 huruf. Lalu, mana yang benar?
Saya tidak akan menjawab pertanyaan di atas. Melalui tulisan ini saya harap bisa memberikan sedikit gambaran bagaimana kita bersikap bila menemukan pertanyaan serupa di kemudian hari. Dan saya berharap tulisan ini berhasil melalukakannya.
Niel Bohr banyak disebutkan pernah berkata begini: "Ada kebenaran yang bersifat trivial (sepele atau remeh) dan ada kebenaran yang agung. Kebalikan dari kebenaran yang sepele jelas-jelas salah. Sementara, kebalikan dari kebenaran yang agung [bisa] juga [sesuatu yang] benar."
Di lain kesempatan, Bohr juga diriwayatkan berujar: "Kebalikan dari sebuah fakta adalah kepalsuan, sedangkan kebalikan dari satu kebenaran yang mendalam bisa jadi adalah kebenaran yang mendalam lainnya."
Dengan meminjam kedua ungkapan Bohr barusan, saya memberikan clue arah bahasan kita kali ini.
Matematika Islam (?)
Adalah Rashad Khalifa adalah seorang ahli biokimia Amerika kelahiran Mesir yang mengklaim telah menemukan kode matematika dalam Al-Qur'an yang ia yakini sebagai mukjizat. Menurut Khalifa, kode ini melibatkan penggunaan angka 19, yang muncul dalam berbagai cara di seluruh Al-Qur'an, seperti jumlah ayat dalam beberapa surah atau frekuensi kata-kata tertentu.