Pada suatu hari Rasulullah saw diundang oleh masyakat jin untuk berdakwah di tempat mereka, tulis Abdurrahman Raden Aji Haqqi---dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali, Brunei mengutip kisah yang bersumber dari kitab Fathul Bari---dalam Ibnu Mas'ud Di-lockdown, Nabi Berjumpa Masyarakat Jin.
"Maka Baginda mengajak para sahabat tapi tidak ada yang pergi kecuali Ibnu Mas'ud ra. Mereka berdua menuju ke sebuah tempat yang tinggi di daerah Mekah.
Kemudian baginda saw me-lockdown Ibnu Mas'ud dengan membuatkan garis dengan menggunakan kakinya.
Baginda saw memerintahkan Ibnu Mas'ud agar tidak keluar dari garis itu, kerena jika keluar dari garis itu dia akan mendapat bahaya.
Rasulullah saw pergi meninggalkan Ibnu Mas'ud, lalu berdiri dan mulai membaca Alquran. Tiba-tiba beliau dikerumuni oleh makhluk yang jumlahnya banyak. Makhluk-makhluk itu menghalangi Ibnu Mas'ud ra sehingga dia tidak dapat melihat Rasulullah saw dan tidak dapat mendengar suara baginda Nabi.
Setelah beberapa lama berselang, makhluk-makhluk itu pergi berkelompok-kelompok seperti awan yang berbondong-bondong, tetapi masih tersisa sekelompok kecil dari mereka. Ketika fajar menyingsing, sekelompok kecil jin itu pun pergi meninggalkan baginda saw.
Kemudian Rasulullah saw mendatangi Ibnu Mas'ud ra seraya bertanya kepadanya: "Apakah kamu tertidur?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Tidak."
Ibnu Mas'ud ra mengatakan lagi, "Sesungguhnya berkali-kali saya ingin meminta bantuan kepada orang-orang, tapi saya mendengar tuan memberikan isyarat dengan suara tongkat kepada jin-jin itu agar mereka duduk."
Rasululullah saw memberitahu Ibnu Mas'ud ra, "Bila engkau keluar dari garis itu, aku tidak bisa menjamin engkau selamat dari sambaran sebahagian mereka."
Secara umum riwayat ini diterima sebagai dalil tentang keberadaan jin. Makhluk yang berbeda dimensi dengan kita.