Lihat ke Halaman Asli

Dodi Kurniawan

Simplex veri sigillum

Camellia

Diperbarui: 30 Maret 2023   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Kamilia | symbolsage.com

Pagi ini saya mendapatkan pengalaman yang menarik. Saat memutar ulang Le Quattro Stagioni atau Four Seasons–nya Vivaldi, sebuah inspirasi terbersit. Empat musim---terjemahan sederhana untuk Le Quattro Stagioni (Italia) atau Four Seasons (Inggris)---terasa memiliki kesebangunan citra dengan Camellia tetralogi-nya Ebiet G. Ade.    

Tetralogi adalah gabungan suatu karya yang terdiri dari empat karya berbeda namun berhubungan. Awalan tetra- dalam bahasa Yunani berarti empat. Selain kata tetralogi, kata quadrilogi juga sering dipakai untuk menunjukkan makna yang sama. Bedanya bila tetra- dari bahasa Yunani, maka quadri-  diambil dari bahasa Latin yang juga berarti empat. Kata quattro merupakan turunan dari kata Latin, quadri.

Tetralogi Camellia merupakan salah satu karya Ebiet G. Ade yang legendaris dalam belantika musik Indonesia. Camellia I (medio 1979), Camellia II (Desember 1979), Camellia III (Juli 1980) dan Camellia IV (Desember 1980) dirilis berupa album dengan nama yang sama sepanjang tahun 1979-1980. Keempatnya saya akrabi lewat radio-radio berfrekuensi AM saat kecil dulu. Sementara Empat Musim-nya Vivaldi sama sekali belum terindera.

Sebagaimana disebutkan di awal tulisan ini, ada sebentuk momentum efifanik saat menemukan kesebangunan tetralogi Empat Musim dan Camellia. Saya akan mencoba membandingkannya.

Kandungan lagu Camellia I sebanding La Primavera (musim semi). Benih cinta bersemi dalam hati seperti tercermin dari lirik berikut:

Dia Camellia
Engkaukah gadis itu?
Yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi
Di s'tiap tidurku?

Kemudian, beranjak ke Camellia II yang seakan mencerminkan L’estate (musim panas). Dari bagian awal lagu kita mendapatkan citra kemabukan cinta:  

Gugusan hari-hari
Indah bersamamu Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku kesana
.”

Lalu, kita memasuki fase L’autunno (musim gugur) yang digambarkan Camellia III. Bagian verse dan bridge melukiskan keretakan hubungan yang dialami sepasang kekasih: 

Maafkan bila waktu itu
Kucabut dan kubuang
Kau pungut lagi dan kau bersihkan
Engkau berlari sambil menangis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline