Lihat ke Halaman Asli

Dodik Suprayogi

Independen

Pengendalian Ulat Grayak dengan Metode CUCT

Diperbarui: 21 Juni 2024   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulat grayak (Foto Bonsajofarm_)

Hama ulat pada tanaman seperti ulat grayak memiliki intensitas yang cukup tinggi menyerang tanaman, dari daun hingga batang. Ini sangat meresahkan.

Ulat grayak atau Spodeptera frugiperda merupakan salah satu hama utama pada berbagai tanaman pertanian.

Ulat grayak memakan daun dan pangkal batang hingga menyisakan tulang daun saja, menyebabkan tanaman mengalami nekrosis atau kerusakan jaringan dan berakhir mati.

Berbagai cara oleh petani sudah dilakukan menggunakan pestisida kimiawi dengan macam-macam bahan aktif. Namun penyebarannya tetap masif.

Ulat grayak berasal dari ngengat Spodeptera frugiperda  yang meletakkan telurnya secara berkelompok pada permukaan daun terutama daun bawah dekat dasar tanaman.

Ngengat dalam sekali siklus hidupnya dapat menghasilkan hingga 2000 telur.  

Telur ngengat berbentuk sangat kecil bahkan miskroskopis. Memiliki warna putih transparan atau hijau muda hingga berubah berwarna hijau kecokelatan dan cokelat menjelang menetes. 

Dilindungi bulu-bulu halus berwarna putih hingga kecokelatan. Telur menetas pada hari ke 2 sampai 3 di musim kemarau. Sedangkan di musim dingin bisa hingga 1-2 minggu.

 Telur yang menetas tersebut menjadi larva berwarna hijau muda hingga cokelat dan semakin gelap menjelang pembentukan pupa.

Pengendalian Spodeptera frugiperda  dilakukan di berbagai stadia hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline