Jagad dunia maya kembali dihebohkan oleh berita yang mencengangkan sekaligus membuat penuh tanda tanya. Masih dari Kota Depok, namun kali ini bukan soal Citayam Fashion Week.
Kuburan seluas 50 meter persegi, baru saja ditemukan di lahan warga. Tepatnya di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat . Bukan seperti kuburan sebagaimana umumnya, melainkan kuburan ini berisi sejumlah paket sembako seperti beras, telur, dan terigu yang diduga sudah dikubur sejak tahun 2020 silam.
Paket sembako tersebut, seharusnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk tanggung jawab dari pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19.
Mulanya, kuburan bansos ini terungkap dari laporan seorang mantan pekerja perusahaan jasa pengiriman barang pada Jumat (29/7) lalu . Mendengar laporan ini, pemilik lahan seketika mendatangkan satu unit alat berat untuk melakukan penggalian.
"Langsung dari dalam, bukan dari klien saya, memberikan informasi kalau di tanah Pak Rudi ada pemendaman sembako sejak tahun 2020 atas bantuan Presiden yang dilaksanakan oleh Kemensos", ujar Rudi Samin pemilik lahan ketika diwawancarai oleh tim Metro Tv.
Sambungnya, Rudi menjelaskan, bahwa tumpukan karung-karung beras tersebut bertuliskan "Beras Kita" yang diperuntukan untuk bantuan luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, NTT, Lombok dan Lampung dengan perkiraan sebanyak satu kontainer mobil pengiriman barang yang biasanya dipakai oleh perusahaan jasa pengiriman barang.
"Pada saat itu klien saya diperintahkan memuat ke dalam mobil JNE yang telah keluar dari Perusahaan JNE. Yang memerintahkan adalah saudara A koordinator JNE pada saat itu" Jelas Rudi Salim.
Lahan Kuburan Adalah Parkiran JNE
Camat Sukmajaya, Fery Birowo mengaku kaget dengan adanya temuan beras sembako bantuan sosial presiden (banpres) yang dikubur di lahan Jalan Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya.
"Itu kami sempat agak kegat juga, ternyata di situ ada penimbunan beras dari banpres. Karena lokasi tersebut sudah beberapa tahun digunakan untuk lokasi parkir JNE. Beberapa tahun, didekat situ biasanya lurah atau warga itu ada aktivitas disitu, dan selalu ramai," kata Fery, Minggu (31/7) yang ditulis di laman berita merdeka.com.