Lihat ke Halaman Asli

Cara Menghindari Penipuan Berkedok Toko Online

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toko online adalah strategi bisnis baru yang bisa menjaring banyak konsumen di berbagai tempat dengan biaya yang relatif rendah. Kemudahan toko online didukung oleh internet yang memberikan akses tak terbatas untuk komunikasi dan pertukaran informasi. Banyak pebisnis melirik peluang besar yang menjanjikan ini, tetapi banyak juga penipu memanfaatkan teknologi ini untuk mencari uang haram. Tidak bisa dipungkiri lagi, korban utama adalah konsumen yang masih belum terlalu memahami seluk-beluk dunia maya. Penipu melakukan berbagai taktik untuk menjerat konsumen. Setelah berhasil diperdaya, pembeli mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu. Setelah uang masuk, barang tidak dikirim dan penipu pun kabur membawa uang hasil penipuan tersebut. Cerita seperti ini tidak jarang kita temui di dunia maya. Semakin marak toko online, semakin banyak penipuan yang terjadi. Bagaimana cara yang tepat untuk menghindari penipuan di dunia maya tersebut?

Jika Anda ingin berbelanja secara online, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Belanja online memang mudah, tetapi risikonya juga lebih besar karena Anda tidak bisa melihat barang dan penjualnya secara langsung. Anda hanya bisa melihat foto dan deskripsi barang yang tertera di website. Wujud asli penjual tidak perlu dicantumkan di website. Risiko bisa ditekan selama Anda mengetahui cara yang tepat untuk berbelanja online.

1. Lihat Reputasi Penjual

Penjual yang baik pasti mempunyai reputasi yang baik. Anda bisa melihat reputasi penjual dengan melihat testimoni pelanggan yang dipajang di website si penjual. Namun, tidak semua testimoni tersebut bisa dipercaya keasliannya. Jika penjual memasang iklannya di forum, testimoninya bisa lebih dipercaya karena hanya anggota forum tersebut yang bisa mem-posting testimoni di lapak penjual. Selain itu, pembeli yang tidak puas terhadap pelayanan si penjual bisa menyampaikan keluhannya langsung di lapak forum tersebut. Posting forum hanya bisa dihapus oleh admin pemilik forum dan penjual tidak mempunyai akses untuk mengedit atau menghapus posting anggota forum lain.

2. Pastikan Penjual Mudah Dihubungi

Penjual yang serius berbisnis online pasti mudah dihubungi oleh pembeli. Mereka biasanya mencamtumkan nomor hp, akun jejaring sosial, atau id YM agar konsumen lebih mudah menghubungi mereka. Jika penjual menunjukkan respon yang cepat saat dihubungi konsumen, penjual tersebut kemungkinan besar bisa dipercaya. Hal itu menunjukkan kesungguhannya dalam berbisnis. Sebaliknya, penipu yang berkedok penjual toko online biasanya sulit dihubungi karena mereka hanya mencari mangsa bukannya pelanggan. Mereka hanya ingin mencapai tujuan jangka pendek. Setelah uang didapat, urusan selesai. Jika mereka sulit dihubungi ketika Anda ingin membeli barang, mereka pasti jauh lebih sulit dihubungi setelah Anda menstransfer uang.

3. Perhatikan Foto dan Deskripsi Barang

Penjual yang baik pasti mencamtumkan foto barang yang dijual beserta deskripsinya. Mereka juga mencamtumkan foto dengan kualitas gambar yang baik untuk mempermudah pembeli. Barang yang dijual dipotret dari berbagai sudut dan keterangan mengenai dimensi barang juga disertakan. Selain itu, penjual online biasanya melampirkan foto bukti reksi pengiriman untuk meyakinkan pembeli akan reputasi mereka di dunia maya. Anda bisa melihat kesungguhan penjual online dari foto yang mereka pasang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline