Lihat ke Halaman Asli

Pembuktian Cinta Tidak Hanya Tentang Sebuah Kepastian

Diperbarui: 17 Maret 2024   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penulis

Wahai mahluk yang sering di ghosting setan, Kenalin saya Dodi Didipu, insan yang diciptakan tuhan dengan kesederhanaan yang berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Kerap! ketika membahas perihal cinta, entah bersama pasangan, sahabat, teman entah siapapun itu pasti akan menuju ke intinya yakni tentang kepastian dari cinta itu. Yah kecuali kalian ngomong sama fucek boy dan fucek gerl, pasti gak bakal nyampe sampai pada pembahasan itu. Wkwkwk

Bagi saya yang mungkin masih baru mengenal cinta, itu kata mantan saya sih.., katanya dia yang udah berpengalaman tentang bagaimana menjalin hubungan dengan seseorang, njay belum kenal si penulis secara utuh udah mulai melangit aja. Wkwkwk,

Baik man-teman kita lupakan masa lalu cukup jadikan sebagai pelajaran bahasa inggris about past tense. Wkwkwk

Bagi saya, pembuktian cinta tidak hanya tentang sebuah kepastian semata, melainkan banyak hal yang perlu untuk kita pelajari dan wajib untuk dipahami berdasarkan realitas sosial.

Yang pacaran bisa saja putus, yang tunangan bisa usai tengah jalan, yang nikah bisa saja sebulan cerai. Betul tidak? Kalau masih kurang yakin nanti search aja di tiktok yang viral sesuai kata kunci tadi. Wkwkw

Kenapa hal itu bisa terjadi? Sebab siapapun bisa untuk memberikan kepastian itu, jangan kalian para ciwi-ciwi remehkan dengan kalimat " kalau serius datang saja ke rumah bertemu langsung sama orang tua. " hal itu sangat mudah untuk dilakukan, bahkan di mata agama dan dalam lingkup sosial itu bagus.

Pertanyaan, apakah kamu rela mengorbankan dirimu untuk seseorang yang bahkan kamu tidak mengenalinya? Hanya karena satu poin berani memberikan kepastian ndoro? Heyy jawab! Wkwkwk

Menurut saya, pembuktian cinta yang paling masuk akal adalah membuktikan ke diri sendiri serta jujur sama diri sendiri, kita yang dulunya egois dan masih kesana kemari, harus mulai menyadari lalu bersiaplah untuk merubah mindset itu.

Bagiamana caranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline