Cuaca sering kali berganti. Kadang hujan kadang panas terkadang rindu terkadang sendu, secangkir kopi yang kuseduhkan dikala mentari dan senja tiba, selalu merasuk ke dalam pikiran belakangan ini.
Yaa, ini tentang kisah dan kopi senja dikala sendu perasaanku tentang dirinya, entah rasa itu hadir secara bersamaan atau hanyalah sebuah fiksi hingga mebuat aku terkesan kegeeran.
Kenalin, nama lengkapku “Moh Dodi Didipu” gak pake espede. Kerap disapa dengan panggilan “Dodi,” bisa juga di panggil ayang. Aku tipikal orang yang selalu ceria disaat Bersama dengan orang banyak, kecuali lagi “sendiri dan sedang bersama keluarga,” bisa dibilang aku orangnya tertutup jika lagi berkumpul bersama keluarga.
Keceriaan itu hadir karena memang aku orangnya humoris. Kata para sahabat terdekat aku, “kalau gak ada dodi gak asik!” bahkan sering terkesan gila, konyol dan narsis tapi gak baperan.
Mungkin itu hanyalah sebuah pengantar untuk memperkenalkan diri sebelum kita bahas tema diatas, baik kita lanjut.
Seseorang yang memiliki sifat humoris pastinya memiliki tingkat kepercayaan diri yang melebihi rata-rata manusia pada umumnya. Tetapi akan terlihat aneh jika keceriaan itu hilang dan karakter humorisnya redup.
Yaa, hal itu terjadi karena relationship dalam dunia romansa. dan itu yang aku rasakan kemarin bahkan mungkin hingga saat ini. Yaa kali ada manusia yang bisa cepat melupakan seseorang yang sudah diingat oleh hati, itu mah orangnya sok kuat padahal batinnya tersiksa. Udah jujur aja! Wkwk
Singkat saja, awal komunikasi dengan “dia” yang aku bahas dalam tulisan ini, itu pada saat kami mengikuti seleksi wawancara audisi “The Voice Indonesia” (nama samaran) biar gak di stalking teman-teman. Wkwk
Wanita yang dibahas dalam cerita ini, sebut saja Namanya Fatin, kami berdua pernah satu sekolah, tapi jarang ngobrol sehingga hubungan emosional pun tidak terbangun sejak awal. gak usah secara detail lah nanti kalian kepo. Wkwk