Pertama-tama, yang dimaksud dengan pesawat terbang termahal dalam tulisan ini adalah pesawat pabrikan yang dirancang khusus untuk tujuan dan kepentingan tertentu seperti pesawat kargo, pesawat penumpang maupun pesawat militer jadi bukan pesawat yang dengan sengaja dikustomisasi untuk tujuan kemewahan dan kenyamanan seperti pada pesawat-pesawat jet pribadi.
Telah lebih dari 1 abad yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Desember 1903, dua bersaudara asal Amerika Serikat, Wilbur Wright dan Orville Wright mencatatkan sejarah baru yang merubah dunia. Mereka sukses mewujudkan salah satu impian manusia untuk terbang di angkasa. Orville Wright berhasil membawa Flyer, mesin terbang mereka yang menggunakan baling-baling mengudara selama beberapa detik. Sejak saat itu dimulailah tonggak sejarah penerbangan pesawat bagi umat manusia.
Setelah penerbangan perdana Flyer , teknologi dirgantara menunjukkan perkembangannya yang sangat pesat. Bahkan era Perang Dunia II yang berlangsung pada tahun 1939-1945 melahirkan generasi pesawat yang digerakkan oleh mesin jet, pesawat Messerschmitt ME-262 milik Angkatan Udara Jerman ( Luftwaffe) menjadi pesawat jet pertama yang operasional di medan perang menjelang berakhirnya Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknologinya digunakan untuk mengembangkan pesawat berbasis mesin jet yang teknologinya terus berkembang dan digunakan hingga hari ini.
Saat ini perkembangan pesawat terbang menjadi begitu kompleks dengan berbagai fungsinya baik sebagai pesawat penumpang, kargo atau pesawat militer. Biaya pengembangan yang mahal untuk memaksimalkan fungsinya otomatis juga akan berpengaruh pada peningkatan harganya dari waktu ke waktu
Berikut adalah 5 pesawat yang menjadi pesawat pabrikan termahal di dunia, tidak semuanya memang bisa dijual untuk kepentingan sipil karena fungsi-fungsi khususnya untuk tugas atau misi khusus dalam dunia militer.
1. Pesawat kargo Airbus Beluga XL
Beluga XL adalah pesawat kargo terbaru milik Airbus yang ditunggu-tunggu kehadirannya di dunia penerbangan. Pada tanggal 9 Januari 2020 yang lalu ,pesawat Airbus Beluga XL melakukan penerbangan operasional pertamanya yang sekaligus menandai armadanya telah memasuki layanan penuh waktu.
Sebagaimana dilansir Cnn dalam artikelnya yang berjudul "Airbus Beluga XL enters service at long last", pesawat kargo Airbus Beluga XL adalah pesawat kargo pengangkut super yang dirancang oleh Airbus untuk menerbangkan komponen dan bagian-bagian pesawatnya antara lokasi produksi di Eropa dan jalur perakitan terakhirnya di Toulouse, Prancis; Hamburg, Jerman; dan Tianjin, China.
Airbus Beluga XL merupakan pesawat penerus dari Airbus Beluga generasi sebelumnya Airbus A300-600ST. Dimensi ukuran Airbus Beluga XL lebih besar dari generasi sebelumnya, Airbus Beluga XL mampu membawa 2 komponen sayap pesawat A350 dimana generasi sebelumnya hanya mampu membawa 1 sayap saja. Dengan ukurannya tersebut pesawat Airbus Beluga XL termasuk salah satu "monster udara" yang beroperasi di dunia penerbangan saat ini. Bentuk bulatnya yang khas dan kemiripannya desainnya dengan mamalia laut yang memiliki habitat di Arktik, Beluga, membuatnya mendapat julukan "paus terbang".
Mengutip informasi dari laman cnbc.com biaya yang diinvestikan Airbus untuk program pengadaan pesawat ini (sekitar 5 pesawat, meski belum ada konfirmasi lebih lanjut) sangat mahal yaitu lebih dari USD 1 miliar. Menurut sejumlah informasi pesawat yang ditenagai oleh 2 buah mesin Rolls-Royce Trent 700 ini memiliki perkiraan harga hingga mencapai USD 330 juta atau sekitar Rp. 4,7 triliun dengan kurs saat ini.