Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Komik

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Waktu saya kecil, saya tidak diizinkan untuk membeli komik dengan alasan membeli komik hanya membuang-buang uang. Walaupun tidak diizinkan rengekan dapat membuat komik ditangan, :D. Benarkah komik hanya membuang-buang uang? Sebenarnya apa itu komik?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Dari definisi itu, komik tidak berbeda dengan jenis bacaan lainnya, hanya saja komik memiliki gambar, itu ciri khasnya. Sebenarnya "mudah dicerna dan lucu" merupakan keunggulan komik, tetapi karena hal itu bersifat relatif, sebaiknya diabaikan saja.

Seperti halnya dengan jenis bacaan yang lain, komik yang akan dibaca harus diseleksi dengan baik. Jika komik yang baca tidaklah berkualitas, jelas membeli komik tersebut hanyalah membuang-buang uang, yang lebih menyebalkan lagi dari itu adalah jumlah waktu yang terbuang untuk membacanya. Hal ini juga berlaku untuk jenis bacaan yang lebih populer dari komik, yaitu majalah, koran dan buku. Lalu bacaan seperti apa yang berkualitas?

Bagi saya, semua bacaan pasti memiliki manfaat sendiri, minimal bacaan menciptakan aktivitas membaca untuk mengisi waktu. Bahkan ketika bacaan tersebut sangat jelek dan membosankan, manfaatnya tetap dapat diambil yaitu pernyataan "Ah, baca ini tidak direkomendasikan" sehingga dapat menghindarkan pembaca lain membacanya.

Akan tetapi waktu adalah hal yang sangat berharga, tidak ada satupun orang yang ingin menggunakan waktunya untuk kegiatan yang memiliki nilai tambah kecil. Inilah yang saya sebut bacaan yang berkualitas, bacaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki nilai tambah yang lain, misalnya pengetahuan umum, inspirasi maupun pengalaman dari tokoh/kejadian yang diceritakan ataupun hal lainnya. Pilihan bacaan Anda!

Pilihlah juga komik Anda! Tidak dipungkiri bahwa ada komik yang bergenre pornografi ataupun kekerasan. Sesuaikan jenis komik dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa komik yang dapat saya catat, tentu saja komik yang pernah saya baca tidak hanya ini (tidak mungkin mencatat semua komik yang pernah saya baca sejak kecil),

Sangat direkomendasikan


  • Fire Fighter Daigo - Soda Masahito
  • Garudayana - Is Yuniarto
  • Great Teacher Onizuka - Tohru Fujisawa (!untuk dewasa)
  • Hai, Miiko! - Ono Eriko
  • One Piece - Eiichiro Oda
  • Salad Days - Shinobu Inokuma
  • Shanaou Yoshitsune - Hirofumi Sawada

Direkomendasikan


  • Boy Action - Tetsuya Chiba
  • Boy Action II - Asao Takamori dan Tetsuya Chiba
  • Break Shot - Takeshi Maekawa
  • Detektif Conan - Aoyama Gosho
  • Dorabase - Mugiwara Shintaro dan Fujiko F. Fujio
  • Doraemon Petualangan - Fujiko F. Fujio
  • Dragon Ball - Akira Toriyama
  • Kariage Kun - Masashi Ueda
  • King of Bandits - Hirofumi Sawada
  • Kung Fu Boy - Takeshi Maekawa
  • Kung Fu Komang - In Seo Park dan Sang Choi
  • Mars - Yukihisa Motojima
  • New Kung Fu Boy - Takeshi Maekawa
  • Nube, Guru Ahli Roh - Shou Makura dan Takeshi Okano
  • Otoboke Section Chief - Masashi Ueda
  • Pansy - Mariko Okumura
  • Ruler of The Land - Joen Keuk Jin dan Yang Jae Hyun
  • Shogun - Rajawali Grafiti
  • Sylphid - Yukihisa Motojima
  • Topeng Kaca - Suzue Miuchi

Tidak direkomendasikan


  • Ah, saya lupa judulnya. Padahal saya punya beberapa judul yang sebaiknya tidak dibaca.

O ya... Sebelumnya, rating komik di atas mohon diperhatian, sebagian besar untuk remaja. Saya akan memberikan sedikit alasan singkat mengapa beberapa judul masuk dalam katergori sangat direkomendasikan.

Fire Fighter Daigo karya Soda Masahito menjadi sangat menarik karena menceritakan tentang kehidupan pribadi seorang pemadam kebakaran, Daigo Asahina. Di mulai dari cita-cita masa kecil, dihadapkan dengan banyak permasalahan: kepercayaan diri, tekanan dari atasan dan lingkungan, kehilangan tujuan dalam cita-citanya, sampai akhirnya menjadi pahlawan dunianya. Bersyukur ada seorang sahabat sekaligus saingannya, Shiro, yang selalu mendukung dengan gaya persahabatannya yang khas. Cerita yang sebagaian besar berlatar belakang pembangunan di Jepang, memiliki klimaks yang berlatar belakang kebakaran hutan (lahan gambut) di hutan Sumatera. Sebuah klimaks yang apik, setelah memahami jiwa sejati pemadam kebakaran, kita (pembaca di Indonesia) dapat merefleksikan diri dengan keadaan pemadam kebakaran di Indonesia.

Garudayana karya Is Yuniarto merupakan buatan anak bangsa (Indoensia). Jika memperhatikan daftar buku di atas, Is Yuniarto satu-satunya nama yang bernuasa Indonesia di antara nama-nama lain yang berasal dari Jepang. Hal ini bukan berarti ia adalah satu-satunya pengarang yang ada di Indonesia, banyak pengarang dari Indonesia tetapi karya Is Yuniarto sangat menarik sehingga saya harus mencantumkannya dalam daftar di atas. Menceritakan dengan pertualangan anak burung Garuda yang mencari wujud sejatinya dikombinasikan dengan karakter-karakter yang diambil dari pewayangan Indonesia menjadikan komik ini sangat "Indonesia". Cerita pewayangan, yang menceritakan kebaikan dan keburukan manusia, yang bisanya sulit untuk dipahami disajikan dengan mudah dan menyenangkan.

Bagi yang suka cerita yang mudah tetapi bermakna dan bernuasa cerita masa kecil, Hai, Miiko! karya Ono Eriko akan sangat pas di hati. Ono Eriko juga mengeluarkan judul lainnya seperti Namaku Miiko, kumpulan cerita spesial dan mungkin judul lain yang tidak saya ketahui. Komik yang menceritakan kehidupan seorang anak SD bernama Miiko dengan segala permasalah dan ketulusan anak kecil membuat pembaca merasa terhibur, sedih, terharu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline