Ahad 4 Februari ini Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo kembali bertemu langsung di acara debat calon presiden. Acara debat capres kali ini adalah pamungkas yang diselenggarakan KPU.Topik debat kali ini adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. Debat capres kali ini menjadi makin menarik karena diselenggarakan 10 hari jelang pemungutan suara.
Debat capres memang selalu menarik karena memang peristiwa ini hanya terjadi 5 tahun sekali. Berbagai analisis serta teori sudah banyak mengemuka oleh beragam penulis di kolom Kompas.com ini. Bagaimanapun debat presiden adalah salah satu acara yang mewadahi penyampaian pesan kampanye politik para kandidat kepada para pemilik suara.
Salah satu teori yang menganalisis pesan kampanye politik adalah teori fungsional wacana kampanye politik (functional theory of political campaign discourse). Teori ini berasumsi bahwa para kandidat (calon anggota DPR atau presiden) menggunakan pesan politik untuk memengaruhi pemilik suara (voters) agar memilih dirinya ketimbang kandidat lain.
Teori ini dimunculkan sarjana komunikasi politik Amerika William Lyon Benoit untuk membantu masyarakat memahami pesan para kandidat yang berlaga di arena politik.
Teori fungsional wacana kampanye politik mengasumsikan bahwa setiap pesan kampanye politik setidaknya mempertimbangkan 5 asumsi yaitu:
1.Pemberian suara adalah tindakan perbandingan.
Ketika anda sebagai pemilik suara (voters) datang ke bilik suara maka anda akan melakukan pilihan. Siapa yang akan anda coblos? Partai politik apa yang akan anda pilih? Keputusan yang anda ambil merupakan hasil perbandingan atas berbagai pilihan (kandidat atau partai politik) yang tersedia di surat suara. Mustahil para kandidat atau partai politik yang akan dipilih sempurna. Yang mungkin terjadi anda setuju dan mendukung kandidat atau parpol tertentu namun tentu tidak semua ide/program. Setiap kandidat dan partai politik pasti punya kekurangan dan kelebihan. Seperti anda, para pemilik suara akan memilih kandidat atau partai politik yang lebih disukai berdasarkan pertimbangan atas pilihan yang tersedia.
2. Kandidat harus membedakan diri dari pesaing
Karena pemberian suara adalah tindakan perbandingan maka para kandidat harus terlihat beda dengan kandidat lainnya. Jika sulit mendapatkan perbedaan dari kandidat politik atau partai politik yang tersedia maka tidak ada alasan untuk memilih. Artinya para kandidat politik atau partai politik harus mengembangkan dan mengomunikasikan perbedaan yang jelas (clear distinctions) antara dirinya dan kandidat lain/partai politik lain.
Tentu saja selalu ada kemungkinan munculnya persamaan entah program atau gaya kampanye yang diambil. Meskipun demikian para pemilik suara harus memiliki dasar alasan memilih satu kandidat dibanding kandidat lainnya. Itulah pentingnya kandidat wajib memiliki perbedaan yang jelas .
3.Pesan kampanye politik adalah kendaraan penting yang membedakan dengan kandidat lain. Seperti diketahui pesan kampanye ada dua.Pesan yang langsung diterima oleh masyarakat dan pesan yang disebar melalui media pemberitaan