Lihat ke Halaman Asli

Doddy Salman

pembaca yang masih belajar menulis

The Little Things: Narasi Polisi Frustrasi

Diperbarui: 7 Februari 2021   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wallpapersden.com

Apakah setiap kasus kejahatan harus terungkap sampai pelaku ditangkap? Mungkin ini pertanyaan besar yang menaungi film The Little Things. Dengan genre crime drama thriller film ini mengingatkan kita akan film  detektif lawas seperti Insomnia. Jika Insomnia mengadu akting Al Pacino dengan Robin Williams maka The Little Things (TLT) mengumpulkan para peraih Oscar bernama Denzel Washington, Rami Malek dan Jared Leto.

Tanggapan masyarakat film yang disutradarai John Lee Hancock lumayan positif dengan memuncaki film terlaris awal Februari ini. Dengan raupan Rp 105 milyar film ini menempati box office Amerika. Prestasi gemilang di era pandemi yang menutup bioskop-bioskop di seluruh dunia.

Bagi anda penggemar film dengan teka-teki pengungkapan pembunuhan film ini boleh jadi menarik untuk disimak. Dikisahkan Joe "Deke"Deacon wakil sheriff kota kecil Kern berkunjung ke Los Angeles untuk mengurus barang bukti  kejahatan. Kunjungan ini mempertemukan Deke dengan kawan lama. Sebelumnya Deke memang bertugas di Los Angeles.

Di kantor lamanya seorang detektif baru Jim Baxter (Rami Malek) sedang mengungkap pembunuhan berantai yang menimpa para gadis. Mayat gadis ditemukan dengan luka siksaan dan tak ada petunjuk yang mengungkap pembunuhnya.

Baxter meminta bantuan Deke mengungkap kasus tersebut. Deke dengan senang hati membantunya karena kasus ini mirip dengan kasus yang pernah ia tangani. Namun pelakunya tak pernah terungkap. Begitu kerasnya upaya pengungkapan membuat Deke bercerai dengan istri .Deke akhirnya "menyerah" dan pindah menjadi polisi kota kecil pinggiran Los Angeles.

Deke akhirnya behasil melacak tersangka pembunuh berantai bernama Albert Sparma(Jared Leto), seorang tukang reparasi. Namun pelacakan tidak menemukan bukti apapun. Yang ada hanya dugaan. Upaya memata-matai hanya menunjukkan Sparma adalah seorang bujangan yang menghabiskan harinya dengan nongkrong di sebuah klub bugil.

Rasa frustasi menemui jalan buntu mendapatkan bukti kekejian Sparma inilah yang memuncaki akhir film. Jika anda pernah menyaksikan Insomnia maka anda akan paham kefrustasian Al Pacino  mirip dengan Rami Malek di film ini.

Hadirnya Denzel Washington membedakan Insomnia dan TLT. Denzel menampilkan diri sebagai seorang polisi kawakan yang merasa bertanggungjawab kepada korban dan keluarganya. Jadi meski kasus tidak terungkap pelaku harus dihukum.

Akhir film menurut saya membuat banyak pertanyaan. Tidak seperti yang kita harapkan. Tak heran IMDB memberi score  6,3 dari 10.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline