Lihat ke Halaman Asli

BTP-Ahok, Sebaiknya Tau Diri Dan Mundur Saja

Diperbarui: 13 November 2016   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bung BTP-Ahok, kalau mendengar serta membaca penjelasan dari MUI, anda sudah pasti masuk didalam Pasal penghinaan dan penistaan kepada Agama serta semua orang penyampai dakwah dengan memakai surat Al Maidah 51, dikatakan sebagai pembohong selanjutnya surat Al Maidah 51 bersama artinya,  juga mengandung kebohongan. Sedangkan anda ketahui bahwa surat Al Maidah 51 merupakan firman Allah SWT. Yang diimani oleh semua ummat Islam baik di Indonesia maupun didunia.  

Surat Al Maidah 51 ini, adalah surat yang menganjurkan kepada semua ummat Islam dunia, agar jangan memilih pemimpinmu dari golongan yang tidak se-iman dengan iman ummat Islam. Dunia mengetahui bahwa Indonesia adalah dominan dan mayoritas beragama Islam. Memilih pemimpin yang se-iman saja, terkadang bisa melenceng dari keinginan pemilih apalagi sosok pemimpin yang berasal dari sosok yang tidak seiman. Selanjutnya, karakter sosok pemimpin yang tidak se-iman Islam, akan sering mendatangkan keputusan keputusan yang akan sangat menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, untuk tidak selalu menimbulkan permasalahan demi permasalahan, Allah SWT. mengingatkan sebuah ketentuan Firman yang harus dipatuhi didalam pemilihan seorang pemimpin Daerah atau Negara apalagi Indonesia adalah Negara yang dominan jumlah ummat Islamnya. Seperti di Papua, dimana ummat Kristennya dominan, jemaat Kristen disana selalu condong untuk memilih Bupati (pimpinan daerah) yang Kristen juga.  

Apalagi sdr.BTP dari berbagai video Gereja yang kita saksikan, adalah merupakan rencana jangka panjang yang dipaksakan dan sangat dinanti nantikan oleh masyarakat Gereja diseluruh Indonesia (pihak Gereja mengatakan BTP merupakan realisasi dari rencana Tuhan), pada tahap awal di paksakan agar menang didalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dan selanjutnya BTP akan di konspirasi suatu saat akan dapat menjadi RI-1. Belum lagi ada beberapa video yang menyatakan bahwa BTP sangat didukung oleh Partai Komunis China dan akan menggelontorkan dana yang sangat besar untuk pemenangan BTP menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk yang kedua kalinya. Hal hal ini adalah sungguh sangat meresahkan rakyat Indonesia.

Hallo sdr BTP, setelah penghinaan dan penistaan yang anda lakukan terhadap surat Al Maidah 51 di P.Seribu, anda mendapatkan kritikan yang sangat luas tidak hanya di Indonesia, bahkan sampai pada beberapa Negara lainnya. BTP akan mendapatkan sanksi sosial dari seluruh Rakyat Indonesia, karena sudah menghina agama Islam dan sangat menyakiti perasaan dan keyakinan mayoritas ummat Islam Indonesia. Selanjutnya proses hukum yang sedang dan akan berjalan sangat terlihat DILAMBANKAN di Kepolisian RI. Begitu juga Presiden Jokowi didalam membela seorang BTP, tidak ada pernyataan maaf sedikitpun sebelum Demo Damai (DD) 411.

Hallo bung BTP, apakah anda nyaman seandainya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta, jika

anda berkeliling kota Jakarta, anda akan disambut dengan penolakan serta kemarahan rakyat. Disaat kampanye saja, anda ditolak oleh banyak rakyat DKI Jakarta dan dicuekin dimana mana seperti yang terjadi di kolam pemancingan.  

Dari perspektif hukum pidana pada KUHP tentang penodaan agama, disebutkan siapa saja yang menodai Agama selanjutnya berpotensi dapat menimbulkan keresahan dan mangganggu ketertiban Umum, maka orang tersebut dapat dikenai hukuman pidana. Dan BTP-Ahok memenuhi syarat itu sebab ucapannya jelas dinyatakan MUI sebagai Lembaga Resmi dan menimbulkan reaksi Demo di Seluruh Indonesia dan ini sudah merupakan mengganggu ketertiban umum.

Buat apa memaksakan diri maju terus menjadi pimpinan daerah, akan tetapi banyak dibenci, disumpahi, dicuekin, di cemoohin oleh mayoritas rakyat DKI Jakarta dan bahkan mayoritas ralyat Indonesia dan dunia ? Jika bung BTP ingin adanya ketentraman dan kedamaian sebagaimana yang BTP sering sampaikan, sebaiknya anda mundur saja agar selanjutnya tidak mengundang berbagai permasalahan. Buat apa kampanye Pilgub yang anda lakukan dibawah pengawalan ketat aparat Kepolisian dan ini menakutkan masyarakat ? Jika anda tetap ngotot dan bertahan didalam Cagub DKI Jakarta, artinya memang benar yang selama ini diduga dari sebaran informasi bahwa BTP-Ahok dimanfaatkan oleh berbagai kepentingan oleh orang orang disekeliling anda untuk pencapaian kepentingan mereka. Janganlah terjebak menjadi pemimpin yang selalu dihujat dan dibenci rakyat. Hal ini akan selalu menjadi permasalahan yang sangat pelik. (Doddy Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline