Beberapa hari ini, media banyak memberitakan ulah perusahaan berorientasi penipuan iklan. Yang melakukan hal konyol tersebut tidak tanggung – tanggung, perusahaan dengan investasi besar yang terjun mengandalkan produk yang dibeli oleh bilangan puluhan juta masyarakat. Masyarakat sebagai pelanggan alias konsumen hari ini jangan disamakan dengan konsumen beberapa dekade yang lalu. Jika anggapan ini masih melekat dan menganggap konsumen tidak makin cerdas, alamat gulung tikar, percaya deh.
Langkah positif pemerintah untuk meningkatkan pemahaman perlindungan konsumen dibidang hukum sangatlah baik. Sebentar lagi, malah akan dicanangkan hari konsumen nasional dengan tagline konsumen cerdas paham perlindungan konsumen. Tetapi sesungguhnya, hukuman paling sadis bukan dari sangsi yang ditegakkan pemerintah melalui pengaduan atau kerugian konsumen, justru globalisasi yang sedang berjalan cepat yang akan menghukum perusahaan – perusahaan yang less inovasi dan hanya mengandalkan strategi promosi yang menyesatkan.
Konsumen cerdas adalah salah satu karakteristik paling menonjol dari era global saat ini. Kemajuan teknologi digital dan booming Social Media menjadi momentum yang mengukuhkan adi daya konsumen dalam menentukan sukses atau tidaknya bisnis masa depan. Di Amerika Serikat, sejak beberapa tahun yang lalu, perusahaan – perusahaan establish pernah merasakan dampak buruk dari persepsi mereka yang salah dalam menyikapi konsumen yang makin cerdas. Contoh perusahaan ekspedisi dunia Fedex, sempat mengalami penurunan omset besar selama beberapa bulan akibat dari keluhan pelanggan di sosial media yang tidak segera di tanggapi dan diselesaikan.
Peristiwa seperti itu seharusnya menjadi pelajaran bagi perusahaan lain, khususnya di Indonesia. Jangan asal janji dan mengabaikan janji. Ketika konsumen sudah mengeluh, itu sudah menjadi awal berbahaya bagi bisnis. Lalu bagaimana menjadi peka dan paling siap menghadapi konsumen yang makin cerdas ini? Tidak lain dan tidak bukan, jadilah perusahaan yang lebih cerdas untuk membaca situasi perkembangan dinamika pelanggan saat ini. Hanya perusahaan yang mampu menangkap keluhan, memperbaikinya dan mengambil keuntungan dari konsumen yang makin cerdas ini sajalah yang akan mampu bertahan dan berkembang dalam bisnis berkepanjangan. Untuk mengetahui apa saja yang harus dicermati, silahkan baca artikel saya: Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen. Demikian, terimakasih sudi membaca.
Doddy Hidayat Konsultan Kreatif Find us on Google+
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H