Lihat ke Halaman Asli

Pahami Karakter untuk Sukses Komunikasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja hal penting yang perlu kita ketahui? Kenapa mempelajari karakter menjadi dasar dari keberhasilan seseorang?

Salah satu hal yang paling sensi dalam pergaulan adalah kegagalan berkomunikasi. Walaupun banyak faktor penyebabnya, tetapi faktor paling dominan dikarenakan deadlock, tidak ada titik temu. Alhasil kita mengulangi kesimpulan yang sama berkali – kali

yaitu tidak match, ngga cocok alias cape deh. Ada baiknya kita tinjau kembali setumpuk kesimpulan yang sudah dibuat. Karena kesimpulan demi kesimpulan yang kita anggap sama akan melahirkan suatu keputusan, seperti tuduhan, persepsi bahkan pembenaran. Kalau iya kesimpulannya benar, kalau salah? Kan bahaya.

Sering kita merasa sedih karena menyandang gelar atau dicap sesuatu yang negatif dan tidak menyenangkan untuk didengar. Kita bersedih karena apa yang dituduhkan itu tidaklah benar. Apa salahku? Dan sebagai refleksi dari ketidak setujuan terhadap sangkaan tersebut, seseorang bisa saja bereaksi keras dan tragisnya malah melakukan apa yang dituduhkan atau disangkakan. Sekalian aja gue buat, emang enak dituduh macem – macem? Kalau sudah begitu, runyam urusannya. Istana megah roboh seketika, laut tenang berubah jadi tsunami dan macan bangun dari tidurnya, waw takuut.

Setelah kadung konflik, pesta bubar, malam minggu kelabu, mata bengkak, pikiran runyam, galau melandau (melanda maksudnya), hati hancur berkeping, putus hubungan, terhapus kenangan, yang tersisa hanya benci, Ternyata eh ternyata persoalannya hanya karena salah paham. Ternyata persoalannya karena pihak – pihak yang bersengketa tidak memahami karakter masing – masing.

Tuntutan memahami karakter bukan saja anda memahami saya. Tetapi juga bagaimana anda memahami anda dan saya memahami diri saya. Memahami karakter masing – masing baik memahami diri sendiri maupun orang lain. Memahami karakter menjadi penting dalam lingkup pergaulan sosial, termasuk cara berkomunikasi baik antar individu, urusan bisnis dan pemasaran, politik hingga ibu – ibu arisan. Apalagi setingkat negara dan hubungan internasional maksudnya heuheu.

Lalu apa saja hal penting yang perlu kita ketahui? Kenapa mempelajari karakter menjadi dasar dari keberhasilan seseorang? Mari kita simak:

1. Memahami Karakter kaitannya dengan Faktor Internal.
Sebelum kita repot – repot menyoroti orang lain, sebaiknya kita pahami dulu karakter kita sendiri. Karakter meliputi keunikan bawaan genetis (bawaan keturunan), pengaruh lingkungan tempat tinggal, kepercayaan, adat istiadat, kondisi cuaca dan alam, latar belakang pendidikan, influencer baik dari keluarga, teman atau siapa saja yang menjadi panutan dan parameter. Karakter seseorang juga bisa dikelompokan berdasarkan etnis dan suku bangsa. Ada bangsa yang berwatak halus tapi nyelekit. Ada juga yang kasar tapi tidak pendendam. Dan berbagai kunikan karakter yang dapat kita jumpai sehari – hari.

Tujuan memahami karakter diri sendiri adalah agar kita tahu sifat, tabiat, watak, keunikan, kelemahan, kelebihan, elastisitas, kapasitas, daya tahan, daya juang, hingga hal – hal terkonyol yang kita miliki. Setelah tahu, tentunya kita dapat membuat tolak ukur dari anasir kepribadian kita tersebut. Kita jadi tahu mana yang harus di hindari, mana yang harus di tekan, mana yang harus dilatih, mana yang harus di suburkan, mana yang harus diakui sebagai daya integritas kita secara utuh dan komprehensif. Maksudnya simpel, semua orang ada kelemahannya dan juga ada kelebihannya. Tinggal kitanya aja yang mau apa tidak untuk menahan, melatih dan merubah yang negatif, dan mempertahankan serta mengembangkan yang positif.

2. Memahami Karakter kaitannya dengan faktor ekternal
Setelah khatam dengan diri sendiri, barulah kita latih karakter kita supaya unggul dengan banyak – banyak berinteraksi. Kalau kita berasal dari masyarakat yang homogen, yang asal usulnya sama, sukunya sama, kebiasaannya sama dan kita menjadi anak manis disitu? Itu mah biasa. Yang luar biasa jika kita mampu mempertahankan keunggulan karakter kita di tempat yang berbeda sama sekali. Apa saja faktor eksternal yang harus kita pahami? Tentu saja faktor diluar diri kita. Yang utama adalah manusia lain. Kemudian yang harus dipahami juga adalah dimensi, atau sadar dimensi. Bahasa pujangga lamanya: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Bahasa gaulnya: nyadar atau aware. Faktor terkaitnya banyak sekali. Tidak sama pada masing – masing orang. Namanya juga dimensi, bisa berupa tempat, waktu, posisi, suasana dan segala dinamika yang terkandung didalamnya.

Contoh: Rani baru saja putus dengan pacarnya. Dengan keyakinan si Indra, pacarnya itu selingkuh. Tahu dari mana Ran? Ngga usah cari tahu, akhirnya ketahuan juga, kata Rani. Gila aja bisa bohong ada di rumah, padahal lagi di Surabaya dengan perempuan lain. Waktu dikonfirmasi ke Indra, dia jadi bingung setengah mati. Kapan gue ke surabaya? Kapan si Rani nelpon? Ternyata eh ternyata, Provider lagi error, no telp nyambung ke ibu – ibu yang tinggal di Surabaya dan kebetulan lagi nenenin anaknya yang namanya Indra, tapi yang ini Indra prayoga balita umur 9 bulan, kacau kan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline