Lihat ke Halaman Asli

Jatuh Cinta Pada Kesan Pertama, Setelah Itu? Part 1

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia moderen yang hyper competitive ini, semua orang mempunyai sedikit waktu untuk memperhatikan hal lain diluar dirinya, urusannya dan kepentingannya. Artinya, ketika ada seseorang atau sesuatu yang menjadi tumpuan perhatian banyak orang, apalagi sampai di noted dan di follow setiap perkembangannya, tentu ada rahasia yang menarik untuk di analisa, karena tidak mudah bagi kebanyakan orang untuk eksis, diperhatikan, dicintai dan diberikan loyalitas oleh banyak orang. Akan ada dua kelompok yang terkumpul secara otomatis ketika mengajukan pertanyaan mengenai hal tersebut:

1. Kelompok yang mengajukan pertanyaan “apa”. Contohnya: Wow ada yang lagi ngetop, Apa sih yang dia lakukan? apa yang dia berikan, apa yang dia janjikan, apa yang dia tawarkan, seterusnya dan seterusnya. Jika pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa dijawab dan dibuktikan, maka jadilah kelompok ini sebagai follower, pelanggan, fans mania atau bahkan groupies yang senantiasa menghabiskan waktunya untuk mengikuti hingga memujanya. Kebalikannya, jika kemudian hari pertanyaan itu tidak lagi dapat terjawab dan terpenuhi, maka dengan mudahnya terjadi perubahan orientasi. Yang lama ditinggalkan berganti kepada yang baru. Dalam dunia marketing komunikasi, inilah yang dinamakan trend. “Jangan ikut yang lama, ketinggalan jaman, yang baru dong, kan lagi trendi.” Begitu katanya :). Dari kelompok ini mungkin akan tersaring sedikit orang yang melangkah pada pertanyaan kedua, yaitu:

2. Kelompok yang mengajukan pertanyaan “kenapa”. Contohnya: Kenapa ya bisa ngetop? Kenapa bisa seheboh itu, Mengapa dia lakukan itu, mengapa dia berani janjikan, kenapa dia tawarkan, seterusnya dan seterusnya. Jika pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa dijawab, maka kelompok ini akan berpotensi menjadi pendatang – pendatang baru yang akan menggugat eksistensi dan popularitas trend lama dan menjadi pemain baru yang menciptakan trend yang baru.

Dalam bisnis, eksistensi kaitannya dengan keuntungan. Seperti saya singgung diatas, bahwa Di dunia moderen yang hyper competitive ini, tidak ada yang peduli dengan siapa anda dan apa yang anda tawarkan, kecuali anda sendiri yang peduli. Ketika melihat pesaing anda maju, well known dan digemari maka sudah selayaknya anda bertanya pada diri sendiri, apa yang harus dilakukan dan kenapa anda harus melakukannya. Pada artikel kedua, saya akan menampilkan prioritas list yang harus anda lakukan apa dan kenapanya..bersambung ke artikel Jatuh Cinta Pada Kesan Pertama, Setelah Itu? Part 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline