1. Plans Are Not Clear - Perhaps lets start with - Jumping in without a clear plan. Tanpa kejelasan rencana, strategi apapun tentu tidak mungkin akan dapat terwujud, apalagi dilaksanakan.
2. Marketing Research Not Do - Tidak pernah akan ada kejelasan rencana (strategic plan) tanpa dimulai dengan sebuah kegiatan riset pemasaran, agree?
3. Non - Segmented - Riset pemasaran mungkin sebuah aktivitas pendahuluan yang methodist, terukur dan terencana, tapi inti dari sebuah riset adalah mengetahui apa yang disebut "segmentasi". Ketidak tahuan akan pangsa pasar dan salah alamat menentukan pangsa pasar termasuk hal terburuk dalam sebuah strategi pemasaran.
4. Wrong Positioning & Target. Salah alamat menentukan segmentasi mengakibatkan terusan pekerjaan yang ngawur, yaitu kesalahan dalam menentukan positioning dan terjerumus dalam kesalahan fatal menentukan target pasar.
5. " The Paranormal" Marketing Team, kesalahan - kesalahan diatas biasanya dilakukan oleh tim perumus strategi pemasaran yang bekerja berdasarkan asumsi - asumsi pengalaman masa lampau, prejudis dengan perkembangan hal ikhwal terkait dengan teknik dan media pemasaran dan tentu saja merasa sudah cukup dengan degree sebagai sarjana atau master dibidang pemasaran.
6. Not Listening, pemasaran yang gagal biasanya akibat dari kurang peka dengan pesan – pesan diluar lingkaran kegiatan pemasaran dan bisnis itu sendiri. Keluhan pelanggan, perkembangan kompetitor, percepatan teknologi dan informasi mempunyai kaitan erat dengan bagaimana menentukan langkah strategi pemasaran selanjutnya. Result dari kenyataan diluar perusahaan sangat penting untuk merubah strategi kebijakan usaha dan tentu saja selanjutnya akan merubah total konsep rencana pemasaran itu sendiri.
7. Have No Idea. Tidak muncul ide, adalah hal yang selalu terjadi dalam dinamika usaha. Ide atau gagasan adalah dasar dari semua perencanaan. Tidak ada ide berarti tidak ada rencana, seterusnya tidak akan ada konsep dan strategi. Biasanya ini terjadi karena perusahaan terlalu mengandalkan kesaktian ide secara personal, biasanya ikut saja ide – ide pemilik atau pimpinan perusahaan. Stagnasi ide bisa disiasati dengan dibentuknya tim kreatif yang bisa saja terdiri dari internal, gabungan internal dan eksternal atau memakai jasa konsultan usaha kreatif.
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H