Lihat ke Halaman Asli

Rudy

nalar sehat N mawas diri jadi kata kunci

Terus Berkarya, Meski #DirumahAja dengan #Kalahkan Jarak Bersama Tri

Diperbarui: 17 Juni 2020   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selama lima tahun lebih menggunakan jasa operator nirkabel Jaringan 3 Indonesia sebenarnya mbuaaa..nyak sekali pengalaman dan kesan menarik yang dapat diceritakan. Untuk menggambarkan kesan bangga dan puas selama menggunakan kartu SIM Tri itu, kalau menggunakan bahasa milineal kira-kira cukup dengan satu kalimat singkat saja: "Keren abis..!". Itu memang bukan cerita "lebay". Karena pengalaman spektakuler penulis sendiri ketika pertama kali menggunakan Jaringan 3 Indonesia satu hal yang membuat hati terkesima sekaligus tenang adalah masa berlaku kartu yang sangat lama. Saking lamanya sampai penulis dalam hati bilang: "ini mah sama saja berlaku seumur hidup..!". Masa berlaku kartu yang sangat fantastis itu semakin terasa jauh berbeda bila dibandingkan dengan kartu SIM dari operator "tetangga sebelah" yang masa berlakunya paling banter dua bulan. Kebayang enggak bagaimana rasanya.., seperti orang yang sedang makan di warung makan yang diburu-buru pemilik warung, karena sebentar lagi warung akan ditutup? Demikian pula masa berlaku paket datanya yang dibatasi hanya satu minggu. Jika tidak habis dipakai maka hanguslah sisa paket data. Ketentuan masa berlaku yang pendek tersebut sungguh membuat perasaan tidak tenang dan nyaman bagi para pengguna umumnya atau setidaknya bagi penulis. Maklum, terus terang kondisi kocek penulis memang cenderung memilih penawaran yang "murmer" alias murah meriah. He..he..he.. Itulah alasan pertama dan utama penulis kemudian beralih menggunakan Jaringan 3 Indonesia. Sebagai contoh, terakhir penulis membeli paket AON atau AlwaysOn (1,5 GB), sudah barang tentu harganya yang sangat terjangkau, dengan masa berlaku sesuai dengan masa berlaku kartunya tertera sampai dengan tahun 2055..! Ibarat di dunia politik disebut "siasat", atau di dunia persilatan disebut "jurus", maka menurut teori manajemen pemasaran, disadari atau tidak disadari, bahwa dengan ketentuan seperti itu sesungguhnya Jaringan 3 Indonesia telah menerapkan strategi jitu yang disebut "market approach" atau pendekatan pasar. Konon, strategi pendekatan pasar itu pula yang diterapkan pada awalnya oleh produsen mobil Jepang khususnya merk Toyota sehingga kemudian dapat mengungguli mobil produksi Amerika Serikat yang masih menerapkan strategi "production approach" atau pendekatan produk. Bahkan pabrik mobil sekelas merk Chrysler dan Ford sempat "terseok-seok" sehingga akhirnya terpaksa harus gulung tikar karena kalah bersaing di pasar dunia dengan mobil made in Jepang! Teori itu kini dibuktikan oleh Jaringan 3 Indonesia sehingga saat ini perusahaan operator penyedia layanan jaringan itu telah berhasil menarik dan menggaet 32 juta pelanggan yang tersebar luas, tak kurang dari 33.000 desa, 3000 kecamatan dan 300 kabupaten di seluruh Indonesia.

Penulis sebagai pemilik sekaligus "conten creator" (penulis postingan) sejak 2012 yang lalu aktif di website blogspot dan worldpress pribadi, taupun media sosial lain seperti face book, twitter, aplikasi iklan, dan tak ketinggalan kompasiana.com. Oleh karenanya, jaringan internet sudah menjadi kebutuhan rutin yang sangat fundamental dan vital serta tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena seperti diketahui, selain kebutuhan untuk memublikasikan postingan, kegiatan penelusuran dalam rangka untuk mengakses berbagai referensi dan informasi lain dalam rangka untuk menambah wawasan dalam era digital ini juga tidak bisa lepas dari ketersediaan fasilitas jaringan internet. Aneka ragam paket data yang disediakan dan ditawarkan produk Tri, lagi-lagi dengan harga yang sangat terjangkau dan menyesuaikan kebutuhan pelanggan memang membuat pelanggan benar-benar dimanjakan. Berbagai penawaran menarik menanti pelanggan, mulai dari paket data besar harga murah, pemberian poin dalam setiap kali transaksi yang dapat ditukarkan dengan paket data dan atau bermacam  barang dengan diskon menarik, hingga kedatangan "si bos" yang siap "ngutangin" pulsa jika pelanggan dalam keperluan mendesak. Kalaupun sebelumnya Jaringan 3 Indonesia sempat mendapat stigma "lemot", namun dengan penambahan ribuan BTS baru maka sinyal Jaringan 3 Indonesia sekarang sudah semakin kuat dan luas, sehingga slogan "murmer" itu sudah tidak berlaku lagi. Dengan demikian wajarlah jika kemudian pelanggan merasa dan menganggap bahwa operator Tri (www.tri.co.id) menjadi andalan mereka setiap berselancar di dunia maya.

Ciri strategi "market approach" dari perusahaan PT Hutchison Tri Indonesia itu kian mengemuka ketika dunia tak terkecuali Indonesia dilanda pandemi covid-19 yang terdeteksi sejak Maret 2020 dan kian memburuk dalam tiga bulan terakhir ini, sampai kemudian memasuki masa transisi menuju kehidupan normal baru (New Normal). Sebagai upaya untuk mencegah dan menghambat penularan virus yang mematikan tersebut pemerintah Jokowi mengeluarkan peraturan mengikuti protokol kesehatan WHO dalam penanganan covid-19 yang harus ditaati masyarakat, di antaranya yang terpenting adalah social distancing atau Jaga Jarak dengan seruan agar #dirumahAja. Bagi penulis sendiri sebenarnya imbauan #dirumahAja tersebut tidak terlalu berpengaruh, karena sebelum merebak pandemi covid-19 pun banyak kegiatan memang dilakukan di dan dari rumah, seperti anjuran pemerintah dengan tagar WFH atau work from home. Tetapi langkah terobosan operator Jaringan 3 Indonesia dengan menghadirkan program #KalahkanJarak untuk tetap produktif bersama jaringan baru Tri benar-benar membuat warga dengan pola dan jadwal kegiatan seperti yang dilakukan penulis semakin produktif. Penulis memaknai tema #Kalahkan Jarak yang diusung Tri sebagai langkah strategis sesuai dengan seruan pemerintah untuk melawan covid-19 dalam dua pengertian mendasar. Pertama, teknologi informasi yang telah berkembang pesat itu sendiri sebenarnya merupakan salah satu wahana yang mampu menembus ruang dan waktu. Kedua, ancaman pandemi covid-19 yang memaksa manusia di manapun berada untuk mengikuti dan menaati protokol kesehatan, di antaranya seruan untuk #dirumahAja, maka tema #KalahkanJarak bersama jaringan baru Tri merupakan jawaban jitu sekaligus solusi tepat untuk menjaga agar masyarakat dapat tetap produktif dalam berbagai kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing. Akhir kata, mengutip dua kata-kata bijak "tiada gading yang tak retak" dan "teman yang baik adalah teman yang mau dan berani mengingatkan (mengritik) keburukan temannya", kiranya ada layanan dari Jaringan 3 Indonesia yang perlu diperbaiki. Apa itu? Ya, pelanggan lama seharusnya mendapat layanan lebih baik atau setidaknya sama dengan  pelanggan baru sebagai apresiasi atas kesetiaannya sebagai pelanggan, misalnya dalam soal memberikan harga-harga ataupun bonus. Namun mungkin karena pertimbangan untuk menjaring dan menggaet pelanggan baru sebanyak -banyaknya, strategi "memprioritaskan pelanggan baru" itu bukan sendirian, tetapi rupanya juga diterapkan di perusahaan OJOL (ojek online). Entahlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline