Lihat ke Halaman Asli

DNyota

Ibu yang selalu ingin belajar dan belajar terus bahagia dalam segala hal kehidupan

Catatan dari Tarim #Reviewbuku #17

Diperbarui: 13 Agustus 2024 Β  22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

πŸ“œ REVIEW πŸ“œ

πŸ“š Judul: Catatan dari Tarim
βœ’οΈ Penulis: Ismail Amin Kholil
πŸ–¨οΈ Penerbit: Najhati Pena
πŸ“† Tahun: 2020
πŸ“– Tebal: 254 halaman

πŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“š
" Yaa Taarim Yaa Taariiim "
Membaca buku ini seolah sedang bersenandung lagu Yaa Tarim. Yap, Tarim adalah kota kecil di Hadramaut. tepatnya di Negara Yaman.

Kota yang begitu damai. Jauh dari hiruk pikuk dan gemerlap dunia. Walau sepanjang mata memandang hanya pasir dan bangunan-bangunan tak berwarna. Bagaimana tidak?

Karena penghuninya begitu sangat mencintai Allah SWT dan Rasulullah Saw. Pedagang di pasar akan selalu menutup warungnya saat adzan dikumandangkan. Bahkan ketika tidak ada pembeli, Al Qur'an lah yang menjadi teman dalam kesepian.

Pun di Bulan suci Ramadhan, pedagang pasar mampu mengkhatamkan lebih dari sepuluh kali khatam, itupun tanpa meninggalkan pekerjaan mereka. Mas asinya Allah Tabaarokallah. Lalu bagaimana dengan ulama-ulama disana?

Rasa penasaran itu akan terjawab jika kalian membaca buku ini. Entah kenapa ketika membaca lembar per lembar ada rasa haru, tangis dan malu akan diri yang hina ini. Diri yang masih mengelukan materi duniawi. Astaghfirullah. Semoga mampu meneladani langkah Ahlu Tarim walau rasanya tertatih-tatih. 😭

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline