Lihat ke Halaman Asli

Musim Panas Kala Itu

Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

musim panas kala itu aku memilih untuk berdiam,

duduk dan bersantai di pundak mataku.

aku terkesima pada kata kataku sendiri,

benarkah aku bersantai pada pundak mataku

atau malah pundak mataku yang sedang duduk dan nyaman.

Adapun debu tanah tidak dapat mengganggu kenyamanannya,

setetes air tidak dapat membasahinya, walaupun bara

dapat menggertaknya namun itu terlalu naif, sedang masih ada

prajurit lain yang akan menahannya. itulah aku,

sesantai ini masih bisa membayangkan itu. andaikan saja,

bayangan ini dapat berubah menjadi alunan melodi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline