Lihat ke Halaman Asli

Dibalik Pesona Film Mahabharata

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tak bisa dipungkiri kalau saya sangat menyukai tayangan Mahabharata yang sedang booming saat ini.  Saya yang amat jarang nonton TV tak akan pernah melewatkan acara ini. Kalau dipikir-pikir, hampir semua orang tahu bagaimana kisah Mahabharata ini, bagaimana jalan ceritanya dan ending-nya, tampaknya semua orang sudah tahu.  Tapi kenapa film yang tengah ditayangkan oleh Anteve ini tetap menarik bahkan membuat penontonnya tergila-gila? Di samping kekuatan ceritanya yang penuh ajaran moral, pastilah ada hal lainnya yang membuat penonton selalu menunggu-nunggu jam tayangnya.  Begitu kuatnya pesona film Mahabharata ini sampai-sampai para penggemarnya histeris ketika  mereka bertemu dengan para pemainnya yang diundang ke Indonesia oleh pihak Anteve.

Di samping kisahnya yang melegenda yang tak pernah bikin bosan, menurut saya, kekuatan film ini  terletak pada penggarapannya.  Pihak yang memproduksi film ini tampak sangat serius untuk menjadikan film ini sebuah tontonan kolosal yang amat memikat penontonnya.  Mulai dari casting, setting dan akting para pemainnya sungguh luar biasa. The best! Begitu hidup dan membuat kita merasa ada di dalamnya.  Ditambah lagi artis-artis pendukungnya yang hampir semuanya cantik dan guanteng. Sedap dipandang. Pemain prianya tak ada satu pun yang tidak ganteng. Bukan hanya pemeran kelima Putra Pandu, Karna, Duryodana dan Krisna yang ganteng, tapi juga pemeran Sakuni, Raja Drestarata dan yang lainnya.  Yang jelas, akting mereka begitu jempolan!

Di samping semua hal di atas,  ada satu lagi kekuatan  yang makin membuat penonton terpikat, yaitu pengisi suaranya. Para dubber untuk setiap tokohnya sangat pas. Mereka mampu mengaduk-aduk emosi penonton.  Misalnya, ketika terjadi perjudian di ruang sidang Hastinapura, kita ikut marah yang teramat sangat mendengar kata-kata Duryodana yang penuh penghinaan terhadap Pandawa dan Drupadi.  Kita juga ikut bergetar ketika Bima mengucapkan sumpahnya yang akan membunuh keseratus Kurawa kelak untuk membalas semua perlakuan Kurawa. Efek ini tak terlepas dari kehebatan dubber.

Episode kemarin, 7 Oktober 2014,  saya menonton sambil bercucuran air mata (yang tak bisa ditahan) begitu mendengar kata-kata Karna saat dia tahu bahwa dia adalah putra tertua Kunti. Ketika dia berdialog dengan ibu angkatnya, kemudian berdialog dengan istrinya sungguh membuat hati saya hancur. Dubber sangat berhasil mengekspresikan kehancuran hati Karna dalam dialog-dialognya.  Bagaimana Karna begitu nelangsa menghadapi kenyataan itu karena nanti harus berhadapan dengan kelima adiknya di medan laga, berhasil disampaikan dengan amat baik oleh pengisi suaranya. Bagaimana Karna menangis dan berteriak menumpahkan  kesedihannya yang tak terhingga. Sang pengisi suara sangat sukses melakukan tugasnya.

Menurut saya kesuksesan film Mahabharata di Indonesia tak terlepas dari hebatnya para dubber. Omong-omong, siapakah mereka yang berada di belakang layar ini?

-----

www.dnpusparini.com
www.dnpusparini.wordpress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline